Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dua tahun lalu Kelompok Tani Mina Usaha Sejahtera di Pamarican, Ciamis, Jawa Barat, masih membudidayakan udang dengan cara biasa. Kolamnya sederhana dan beralas tanah, dengan air sungai tercemar karena sudah melewati kawasan pertanian dan permukiman. "Dari segi kuantitas dan kualitas, kondisi itu sangat tidak bisa diandalkan," kata I Gede Suantika, dosen dan peneliti di Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati Institut Teknologi Bandung, awal Juli lalu.
Akibatnya, produksi udang yang dihasilkan peternak rendah. Petambak hanya bisa menuai 15-20 persen benur dari 30-40 benih yang ditanam. Udang lainnya mati karena keracunan amonium dari sisa pakan dan kotorannya sendiri.
Tapi kini kelompok tani itu telah memanfaatkan teknologi yang dikembangkan oleh Gede. Nama kerennya Zero Waste Discharged. Percobaan dimulai dengan membuat enam kolam semen. Dia menaruh karpet berbahan tekstil sintetis yang biasa dipakai di musala atau masjid. Fungsi karpet adalah melekatkan bakteri nitrifikasi, yang bisa mengubah amonium menjadi nitrit dan kemudian nitrat. Tumpukan nitrat itu dikurangi dengan memasukkan mikroalga dari spesies Chlorella sp. Alga ini menghasilkan oksigen di air dan biomassa yang bisa menjadi pakan alami bagi benur udang.
Sepekan sekali, jika tingkat amonium terdeteksi naik, Gede menyiramkan cairan mikroalga dan bakteri nitrifikasi ke kolam. Untuk kolam seukuran 15 meter persegi, dibutuhkan kucuran 10 liter bakteri nitrifikasi dan 20 liter mikroalga. "Tiap kali kadar amonium naik, kami hajar dengan itu," kata pria kelahiran Banyuatis, Buleleng, Bali, 10 Januari 1970, ini. Proses itu terus berputar menjadi siklus sehingga air di dalam kolam tak perlu diganti.
Namun teknologi ini baru berhasil menaikkan produksi benur udang galah 10 persen dibandingkan dengan cara tradisional. Gede masih mencari komposisi bakteri yang bisa membuat udang tumbuh di kondisi air bagus. Ia juga ingin mencari rasio ideal mikroalga dan bakteri serta nutrisinya supaya sistem air di kolam lebih terkendali.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo