Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

<font face=arial size=2 color=#ff9900>Mohammad Nasikin</font><br />Energi dari Minyak Sawit

12 Agustus 2012 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Besarnya anggaran negara untuk subsidi energi membuat otak Mohammad Nasikin berputar cepat. Profesor teknik kimia di Universitas Indonesia itu yakin ada cara untuk membuat konsumsi bahan bakar di negeri ini lebih murah dan efisien.

Kebetulan, rekayasa kimia menggunakan bahan alam untuk sumber energi alternatif memang bidang ilmu yang sudah dia tekuni lebih dari seperempat abad. "Harus ada cara untuk menghemat konsumsi bahan bakar," katanya ketika ditemui Juni lalu.

Gagasan itulah yang mendorong Nasikin meneliti zat adiktif untuk bahan bakar mesin diesel. Zat ini dia bayangkan mampu mengurangi volume solar yang dibutuhkan untuk menggerakkan mesin.

Setelah lebih dari 10 tahun mencoba berbagai komposisi zat kimia, dari laboratorium Nasikin di kampus UI, lahirlah Biopower. Bahan dasarnya tak disangka-sangka: minyak kelapa sawit. "Ramuan ini bisa meningkatkan kualitas cetane solar dari 48 menjadi sekitar 52," katanya bangga. Itu sama dengan penghematan volume sampai 10 persen.Artinya, dengan solar biasa yang dibeli pada harga normal, pemilik kendaraan yang mencampur Biopower di tangki mobilnya bisa memperoleh kualitas tarikan mesin setara dengan pengguna solar Pertamina Dex. "Cukup dengan meneteskan 2,5 cc Biopower untuk 1 liter solar," kata doktor kimia dari Tokyo Institute of Technology, Jepang, ini.

Itu baru jika dipakai di satu mobil. Bayangkan dampak berantainya jika 15 miliar liter solar yang setiap tahun dijual di Indonesia dicampur ramuan buatan Nasikin? "Ada potensi penghematan sampai Rp 15 triliun," katanya sambil tersenyum lebar.

Tak sekadar bicara, Nasikin penasaran jika belum melihat hasil percobaannya digunakan umum. Untunglah, sejumlah pemilik mobil di kampus bersedia jadi kelinci percobaan. Belakangan, klub penggemar mobil Panther kenalannya juga siap jadi eksperimen. "Semua puas," kata Nasikin.

Berbekal keberhasilan itu, dia pun mulai berani menawarkan produknya ke dunia industri. Sejumlah perusahaan dan pabrik ternama tercatat pernah menggunakan ramuannya. Saking kewalahan mengelola pesanan, Nasikin kini mendirikan perusahaan sendiri untuk menangani pemasaran Biopower.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus