Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Saat Laksana Trihandoko lulus sekolah menengah atas, nilai rapornya pas-pasan. Hafalannya payah. Nilai kimia dan biologi, yang mengandalkan hafalan, jeblok. Untungnya, meski "hard disk" di kepalanya lemah, dia punya "prosesor" yang canggih. Itulah yang menyebabkan nilai fisikanya di atas rata-rata. Ia pun lolos masuk Institut Teknologi Bandung.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo