Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Anggapan bahwa penyakit kejang epilepsi tak dapat disembuhkan bakal sirna. Dr Taruna Ikrar, MPharm, MD, PhD, berhasil menemukan metode baru penyembuhan epilepsi, yang disebut gene therapy.
Epilepsi adalah gangguan kesehatan akibat kelainan fungsional otak. Gejalanya berupa kejang berulang yang disebabkan oleh aktivitas abnormal listrik di otak. Penyebabnya beragam, mulai faktor bawaan, tumor, trauma kepala, hingga infeksi sistem saraf pusat.
Taruna Ikrar dan rekan-rekannya menemukan metode baru penyembuhan tersebut setelah melakukan penelitian selama lima tahun. "Kami memperoleh pemahaman baru untuk mengobati kelainan kejang epilepsi," katanya. Temuannya itu dipubÂlikasikan di jurnal Frontiers of Neural Circuit edisi 20 Januari 2012.
Taruna mendasarkan temuannya pada teknik pengobatan epilepsi dalam dua dekade terakhir. Dalam kurun yang sama, pemahaman tentang fisiologi sistem sirkuit saraf yang merespons aktivitas saraf kian berkembang. "Ini penting karena fisiologi saraf menjadi dasar munculnya epilepsi," ujarnya.
Cara kerja terapi ala Taruna adalah dengan memanipulasi fungsi sel saraf inhibitory (sel pengontrol) dan excitatory (sel saraf yang menimbulkan loncatan arus listrik) menggunakan metode aktivasi genetik yang bekerja spesifik pada reseptor Alst (allatostatin). Alst dijadikan target agar mampu menurunkan aktivitas saraf excitatory sekaligus merangsang fungsi saraf inhibitory.
"Kami dapat mengontrol aktivitas saraf baik pada tingkat saraf tunggal maupun dalam komunitas populasi saraf," ujar lulusan Universitas Hasanuddin yang menjadi dokter spesialis saraf dan anggota staf akademik di University of California, School of Medicine, Irvine, Amerika Serikat, ini.
Temuan anak Makassar ini sungguh memercikkan harapan. Dan mitos epilepsi tak tersembuhkan bakal runtuh dengan sendirinya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo