Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Usaha Susilo Bambang Yudhoyono meredam konflik di Partai Demokrat belum menghentikan spekulasi tentang masa depan Ketua Umum Anas Urbaningrum. Diterjang skandal Muhammad Nazaruddin, mantan bendahara umum dan mitra bisnisnya, Anas mengatakan tak khawatir bakal didongkel melalui kongres luar biasa.
Berikut ini pernyataan Anas, yang disampaikan melalui layanan pesan telepon seluler, kepada Anton Septian dari Tempo. Pria 42 tahun ini menolak wawancara tatap muka.
Anda diminta Dewan Pembina membereskan partai. Apa yang akan dilakukan?
Mendaftar kader yang bermasalah hukum dan etika, serta mendalami kasusnya dalam konteks nama baik dan peningkatan kinerja partai ke depan. Kader yang bermasalah sebetulnya tidak banyak, tapi karena pemberitaan menonjol, kesannya Demokrat menjadi partai bermasalah.
Anda merasa aman dari upaya pendongkelan?
Saya tidak tahu soal isu pendongkelan. Buat apa saya didongkel? Siapa yang punya minat menjadi pendongkel? Kesan saya, itu hanya ramai di luar. Kalaupun benar ada yang ingin mendongkel, saya tidak khawatir. Sebagai ketua umum, tentu saja saya cukup paham peta politik internal Demokrat.
Ada kecurigaan, Anda rajin ke daerah untuk konsolidasi pribadi?
Saya tidak pernah sendirian berkunjung ke daerah. Selalu dalam rombongan besar. Selalu dengan Sekjen (Edhie Baskoro) dan fungsionaris pengurus pusat. Tidak ada ke daerah urusan dan kegiatan politik pribadi Anas. Bahwa saya rajin ke daerah, karena itu yang dibutuhkan partai. Itu pula komitmen saya untuk konsentrasi mengurus partai. Saya berhenti dari DPR untuk kepentingan konsentrasi menunaikan tugas. Itu tugas saya sebagai ketua umum. Saya tidak berpikir ada yang menilai negatif. Saya juga yakin Ketua Dewan Pembina senang saya dan jajaran pengurus rajin ke daerah.
Anda bersiap untuk 2014?
Tidak boleh ada ketua umum partai yang tidak siap untuk tahun 2014. Saya harus siap. Siap untuk apa? Untuk keberhasilan politik partai. Itu mandat yang saya dapatkan dari kongres Bandung. Tahun 2014 jangan dipahami sempit hanya sebagai pemilihan presiden. Kalau soal calon presiden, kami punya aturan main. Calon presiden ditetapkan oleh Majelis Tinggi. Siapa pun yang kelak ditetapkan sebagai calon presiden atau calon wakil presiden harus siap menjalankan tugas. Dalam kaitan itu, kami belum membicarakannya. Ini masih saatnya salat zuhur, tidak tepat menunaikan salat asar.
Anda terkesan tergesa-gesa mengejar posisi pada 2014?
Saya pribadi tidak pernah kemrungsung mengejar sesuatu. Yang utama bukan menjadi apa, tapi tunaikan tugas sebaik-baiknya. Orang juga harus sadar posisi, sadar kemampuan, sadar potongan, dan bisa menilai diri sendiri. Harus biso rumongso, jangan hanya rumongso biso.
Anda sudah menyiapkan tim sukses, antara lain dengan mengontrak Ipang Wahid?
Amat jelas bahwa Ipang Wahid membantu pengurus pusat, bukan konsultan Anas. Aneh bin ajaib kalau ada yang mengatakan dia sebagai konsultan saya. Itu namanya pikiran ngeres.
Betulkah sudah ada pengusaha mendukung Anda?
Ada beberapa pengusaha yang memang kader dan berkontribusi untuk kegiatan Demokrat. Tapi itu tidak ada urusannya dengan calon presiden 2014. Kalau soal pemilihan presiden 2014, jelas peniup peluitnya adalah Pak SBY. Kalau Majelis Tinggi kasih aba-aba, semua kader akan jalan.
Anda yakin tidak ada kongres luar biasa?
Saya yakin rapat koordinasi nasional akan melahirkan KLB. Yang saya maksud komitmen luar biasa, kompak luar biasa, dan kerja keras luar biasa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo