Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
KEMARAU lama memanggang kawasan Sangiran. Tanahnya kering, pegas, dan keras. Warga kawasan antara Kota Sragen dan Karanganyar itu karenanya lama tidak menggelar tradisi mereka: memburu fosil zaman purba. Padahal, pemandangan itu senantiasa muncul sehari-hari bila musim hujan tiba. Guyuran hujan bisa menggelontorkan tanah yang berbukit tersebut, sehingga mereka dengan mudah membalik-balik tanah untuk melacak fosil di sela-sela longsoran.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo