Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Polisi kembali menemukan 10 pendemo Omnibus Law yang hasil rapid test-nya reaktif virus corona. Mereka adalah pendemo dari unsur siswa STM yang berencana menggelar aksi menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja di depan Istana Negara, Jakarta Pusat hari ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Ini yang di depan Istana Negara baru saja kami lakukan rapid dan ditemukan 10 lagi yang reaktif. Kami akan isolasi di Pademangan sana, di asrama," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus saat dihubungi, Kamis, 8 Oktober 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lebih lanjut, Yusri mengatakan pada hari ini saja pihaknya telah menangkap 150 siswa STM yang berencana ikut demonstrasi di depan Istana Negara dan Gedung DPR RI. Mereka semua yang tertangkap akan dilakukan rapid test, jika hasilnya reaktif Covid-19 akan berlanjut pada swab test dan diisolasi.
Pada hari Rabu kemarin, Yusri mengatakan polisi juga menangkap 251 siswa STM dan ada 12 orang yang hasil tesnya reaktif. Sehingga total siswa sekolah yang ditangkap polisi dalam dua hari ini mencapai 401 orang.
"Ada indikasi mereka anarko, bukan orang-orang yang mau demo. Mereka ini orang-orang pengangguran," kata Yusri.
Sebelumnya di media sosial ramai poster yang mengajak siswa STM untuk berunjuk rasa menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja di depan Gedung DPR RI. Dalam poster berjudul "STM Bergerak #TOLAKOMNIBUSLAW #MOSITIDAKPERCAYA", para siswa diminta datang pada Rabu, 7 Oktober 2020 pukul 13.00. Tagar #STMMELAWAN pun trending di media sosial Twitter.