Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
BANDUNG – Sebanyak sepuluh provinsi, yakni Lampung, Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, Bali, Nusa Tenggara Timur, dan Nusa Tenggara Barat, menyepakati penyusunan cetak biru ketangguhan dalam menghadapi bencana. "Salah satu hasil pertemuan ini adalah menyepakati cetak biru multidimensi terkait dengan ketangguhan menghadapi bencana," kata Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dalam rapat kerja bersama para gubernur, kemarin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ia mencontohkan, di bidang edukasi kebencanaan disepakati penyusunan cetak biru kurikulum bencana untuk diajarkan di sekolah. Jawa Barat diminta menyiapkan contoh kurikulum tersebut. "Jawa Barat akan menjadi percontohan pelaksanaan kurikulum kebencanaan," kata Ridwan. Menurut dia, semua provinsi juga bersepakat menjadikan Hari Kewaspadaan Nasional 26 April sebagai hari untuk melakukan simulasi kesiapsiagaan menghadapi bencana.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo menimpali, lembaganya juga akan bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, serta sejumlah pakar di bidang kebencanaan, untuk menyusun cetak biru kurikulum kebencanaan. "Tiap level pendidikan tentu berbeda pengetahuannya. Kami akan memformulasikan program ini lebih banyak praktiknya," ia mengungkapkan.
Doni berujar, BNPB sudah mengirimkan surat kepada sejumlah kementerian dan seluruh gubernur yang berisi imbauan agar memanfaatkan peringatan Hari Kewaspadaan Nasional sebagai momentum untuk berlatih simulasi bencana. "Tidak perlu mengambil waktu khusus, bisa berlatih di sekolah, kantor, atau pasar untuk mengingat kembali apa yang harus dilakukan ketika terjadi bencana."
AHMAD FIKRI
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo