Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

15 Kecamatan Terancam Kekeringan, Anies Baswedan Bentuk Satgas

Anies Baswedan membentuk Satgas Air Bersih untuk mengatasi potensi bencana kekeringan di 15 kecamatan di ibu kota.

26 September 2019 | 18.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Siaga Kekeringan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO,Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melakukan apel siaga satuan tugas air bersih untuk menghadapi ancaman bencana kekeringan di ibu kota. Hingga saat ini, sudah ada 15 kecamatan di DKI Jakarta yang masuk kategori awas terjadinya kekeringan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Anies menyatakan bahwa Satgas Air Bersih bertugas memenuhi kebutuhan masyarakat akan air bersih pada musim kemarau kali ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Satgas ini memastikan kebutuhan air bersih masyarakat Jakarta terpenuhi," ujar Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan di Kawasan Monas, Jakarta Pusat, Kamis 29 September 2019.

Satgas tersebut merupakan pasukan gabungan dari berbagai SKPD, seperti BPDB, Pam Jaya, hingga Damkar. Jumlahnya sebanyak 1.162 petugas.

Anies menekankan agar Satgas Air Bersih siaga 24 jam untuk memberikan pelayanan. Dia menambahkan, satgas juga harus bergerak sigap saat menerima laporan dari masyarakat.

Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), menurut Anies, terdapat 15 kecamatan di Jakarta telah memasuki kategori awas terjadinya kekeringan. Hal tersebut dilihat dari hujan yang tak turun selama 60 hari hingga menyusutnya kesedian pasokan air.

Ke-15 kecamatan tersebut tersebar di Jakarta Pusat, Jakarta Utara dan Jakarta Selatan. Berikut kecamatan yang rawan terjadinya kekeringan:

1. Jakarta Pusat: Kecamatan Menteng, Gambir, Kemayoran, Tanah Abang, Jakarta Timur, Halim Perdanakusuma, Pulogadung, Cipayung.

2. Jakarta Selatan: Tebet, Pasar Minggu, dan Setia Budi.

3. Jakarta Utara: Cilincing, Tanjung Priok, Koja, Kelapa Gading dan Penjaringan.

Menurut Anies, meski yang masuk kategori awas hanya 15 kecamatan tidak menutup kemungkinan wilayah yang lain juga akan terdampak.

"Jadi pantau seluruh wilayah termasuk di media sosial, jika ada laporan segera bertindak," ujarnya.

BMKG sebelumnya menyebutkan bulan Agustus hingga September merupakan puncak musim kemarau di Indonesia. Meskipun demikian, hujan diperkirakan baru akan turun pada November mendatang.

Tak hanya DKI Jakarta, menurut BMKG hampir seluruh wilayah di Pulau Jawa, Bali dan Nusa Tenggara mengalami kekeringan cukup tinggi karena tak turun hujan dalam 60 hari.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus