Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Setelah mencatatkan sejumlah capaian penting dalam bidang elektromobilitas sepanjang 2018, Grup BMW menyiapkan sejumlah peluncuran model baru kendaraan listrik tahun ini. Kendaraan listrik di sini termasuk plug-in hybrid, hybrid, dan murni seluruh tenaga penggeraknya listrik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Chairman of the Board of Management of BMW AG, Harald Krüger, mengatakan bahwa pada tahun ini publik akan melihat peluncuran beberapa mobil listrik plug-in, seperti BMW X5 generasi baru, BMW Seri 3 baru, dan Mini Electric.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
BMW X5 plug-in hybrid generasi baru memiliki catatan konsumsi bahan bakar gabungan: 2,1 l / 100 km; konsumsi daya gabungan: 23,0 kWh / 100 km; emisi gabungan CO2: 49 g/km. Adapun plug-in hybrid BMW Seri 3 baru memiliki rekam konsumsi bahan bakar: dari 1,7 l/100 km; emisi CO2: dari 39 g/km.
Baca: Tampilan Depan BMW X7 2019 Angry Look, Lampu Laserlight
"Model-model ini akan memiliki penggerak listrik generasi terbaru, yang menawarkan jangkauan (listrik) hingga 80 km sesuai dengan siklus NEDC. 2019 juga merupakan tahun ketika MINI Electric yang dinanti-nantikan akan diumumkan, yang akan dibangun di Oxford, Inggris."
Dengan peluncuran BMW i3, BMW Group memantapkan dirinya sejak awal sebagai pelopor dalam bidang mobilitas listrik. Pada 2021, Grup BMW akan memiliki lima model yang seluruhnya bertenaga listrik yakni BMW i3, MINI Electric, BMW iX3, BMW i4 dan BMW iNEXT.
Pada 2025, jumlah itu akan bertambah menjadi setidaknya 12 model. Termasuk plug-in hybrid, portofolio produk berlistrik BMW Group kemudian akan terdiri dari setidaknya 25 model.
Baca: Tunggu Kebijakan, BMW India Mulai Uji Mobil Listrik i3
Jangkauan luas ini dimungkinkan berkat arsitektur kendaraan yang sangat fleksibel dan sistem produksi global yang sama fleksibelnya. Ke depannya, BMW Group akan mampu membuat model dengan all-electric (BEV), plug-in hybrid (PHEV) dan drivetrainkonvensional (ICE) pada satu jalur produksi.
Kemampuannya untuk mengintegrasikan e-mobilitas dalam jaringan produksi memungkinkan BMW Group untuk merespons secara lebih fleksibel terhadap meningkatnya permintaan kendaraan listrik. Pada akhir 2019, BMW Group berharap memiliki lebih dari setengah juta kendaraan listrik di jalan.
BMW Group saat ini sedang mengembangkan generasi kelima drivetrain listriknya, di mana interaksi antara motor listrik, transmisi, elektronika daya dan baterai akan dioptimalkan. Mengintegrasikan motor listrik, transmisi dan elektronik daya juga menghemat biaya.