Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

229 Anak di Bogor Yatim Piatu sebab Covid-19, Bima Arya: Kita Jaga Masa Depannya

Berdasarkan data Kota Bogor yang diterima Bima Arya, terdapat 229 anak yatim, piatu dan yatim piatu di bawah 18 tahun yang berasal dari 133 keluarga.

17 Agustus 2021 | 21.01 WIB

Wali Kota Bogor Bima Arya di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Rabu, 14 April 2021. TEMPO/M YUSUF MANURUNG
Perbesar
Wali Kota Bogor Bima Arya di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Rabu, 14 April 2021. TEMPO/M YUSUF MANURUNG

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Bogor - Wali Kota Bogor Bima Arya menyatakan pandemi Covid-19 menyebabkan 229 anak di bawah 18 tahun menjadi yatim, piatu dan yatim piatu. Orang tua mereka meninggal akibat terpapar Covid-19.  

Berdasarkan data Kota Bogor, terdapat 229 anak itu berasal dari 133 keluarga. Dari 229 anak itu, 150 anak yatim, 72 piatu, dan tujuh yatim piatu. Dari usia anak-anak itu, 46 di antaranya masih balita, 56 usia sekolah SD, 53 usia SMP, dan 74 usia SMA.

"Sebanyak 97 anak telah mendapat bantuan sosial dari pemerintah pusat, masih ada 132 anak yang perlu mendapat bantuan," kata Bima Arya di Bogor, Selasa, 17 Agustus 2021.

Sebelumnya, Menteri Sosial Tri Rismaharini menyebut Kemensos melalui Balai/Loka Rehabilitasi Sosial dan Pendamping Rehabilitasi Sosial telah mendapatkan data laporan mengenai anak-anak yang orang tuanya meninggal akibat terpapar Covid-19. Mensos Risma mencatat, ratusan anak menjadi yatim, piatu dan yatim piatu selama pandemi Covid-19.

Risma memaparkan, data by name by adress terbaru dari Satuan Bhakti Pekerja Sosial (Sakti Peksos) Jawa Timur menunjukkan bahwa terdapat 166 anak yang saat ini kehilangan orang tua karena Covid-19. Dari jumlah tersebut 12 anak menjadi yatim piatu, 58 anak menjadi piatu dan 89 anak menjadi yatim serta 8 anak sedang dalam konfirmasi. Anak-anak ini tersebar di 7 kabupaten/kota yang ada di Jawa Timur.

Di D.I Yogyakarta, terdapat 142 anak yang kehilangan orang tua. Sebanyak 19 anak kehilangan kedua orang tuanya, 92 anak kehilangan ayah dan 31 anak kehilangan ibu. Terlaporkan juga sebanyak 10 orang dari 105 ibu hamil yang meninggal akibat Covid-19. "Sejauh ini data akurat by name by adress dan masih dalam proses pengumpulan oleh tim kami di lapangan," ujar Risma lewat keterangan tertulis, Jumat, 6 Agustus 2021.

Risma mengatakan respons terhadap anak yatim, piatu dan yatim piatu tersebut akan dilakukan secepat mungkin. Kementerian Sosial akan memberikan dukungan secara langsung melalui Program Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) yang mencakup pemenuhan kebutuhan dasar anak seperti bantuan obat-obatan, vitamin, tes swab/PCR, vaksinasi dan kebutuhan dasar anak lainnya, termasuk memberikan konseling kepada anak-anak dan keluarganya.

Untuk membantu anak yatim dan piatu di Kota Bogor yang belum mendapat bantuan dari pemerintah, Wali Kota Bogor telah menyiapkan program bantuan. "Saya instruksikan camat dan lurah turun ke lapangan membantu warga yatim, piatu, dan yatim piatu, karena Covid-19," kata Bima.

Bima Arya mengatakan bantuan bagi anak yatim tersebut berasal dari program sosial, dana patungan ASN atau donasi dari warga Kota Bogor. "Kita akan beri pendampingan, kita jaga harapan dan masa depan mereka," ujarnya.

Baca juga: Bima Arya: Bukan Basa-basi, Optimisme dan Persatuan Bakal Menang Lawan Covid-19

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus