Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

4 dari 10 Orang di Jabodetabek Alami Kesepian, Peneliti Ungkap Faktornya

Kesepian dapat memicu gangguan kesehatan jiwa, depresi, melukai diri sendiri, hingga bunuh diri.

27 Desember 2023 | 16.16 WIB

Warga beraktivitas dengan menggunakan masker di kawasan Jalan Jend Sudirman, Jakarta, Selasa 22 Agustus 2023. Terkait buruknya kualitas udara di Jakarta akibat polusi, pemerintah mengeluarkan imbauan untuk kembali wajib menggunakan masker saat di luar rumah. TEMPO/Subekti.
Perbesar
Warga beraktivitas dengan menggunakan masker di kawasan Jalan Jend Sudirman, Jakarta, Selasa 22 Agustus 2023. Terkait buruknya kualitas udara di Jakarta akibat polusi, pemerintah mengeluarkan imbauan untuk kembali wajib menggunakan masker saat di luar rumah. TEMPO/Subekti.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Penelitian terbaru dari Health Collaborative Center (HCC) menyimpulkan 4 dari 10 orang yang tinggal di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) mengalami kesepian derajat sedang dan berat, yang dapat memicu gangguan kesehatan jiwa, depresi, melukai diri sendiri, hingga bunuh diri.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Peneliti utama dan Ketua HCC, Ray Wagiu Basrowi, mengungkapkan faktor pemicu depresi akibat kesepian itu. Berdasarkan penelitian klinis, kata Ray, perasaan kesepian terbukti memengaruhi komponen neurotransmitter di otak orang tersebut. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Jadinya mengganggu keseimbangan regulasi beberapa hormon yang mengatur emosi, seperti serotonin dan dopamin, sehingga menjadi ansietas atas cemas," katanya ketika dihubungi, Rabu, 27 Desember 2023. 

Faktor lain juga dibuktikan lewat ilmu kedokteran. Seseorang yang merasa kesepian, ujar Ray, bisa memicu peningkatan aktivitas respons stres yang berlebihan. Hal itu membuat hormon stres menjadi tinggi.

"Sehingga salah satunya akan menggangu kerja sistem jantung pembuluh darah, yang efek buruknya sama kayak merokok 15 batang rokok sehari," ucapnya.

Berdasarkan penelitiannya, Ray mengatakan faktor penyebab kesepian juga bisa dikarenakan pola perilaku. Ia mengatakan, faktor perilaku yang paling banyak memicu kesepian adalah kurangnya interaksi sosial yang berkualitas, sedang mengalami masa perubahan kehidupan, hingga lingkungan tidak inklusif. 

"Perubahan kehidupan atau life-transition itu misalnya pindah rumah, tempat kerja baru, sekolah baru, dan lain-lain," ujar Ray.

Riset HCC terbaru ini berdasarkan indikator survei online pada 1229 responden selama tiga bulan terakhir. Ray mengungkapkan, hasil derajat kesepian orang Jabodetabek ini secara signifikan berhubungan langsung dengan empat variabel, yaitu status perantauan, usia muda kurang dari 40 tahun, status belum menikah, dan perempuan.

 

Novali Panji Nugroho

Lulus dari Program Studi Ekonomi Pembangunan Universitas Muhammadiyah Surakarta. Bergabung dengan Tempo pada September 2023. Kini menulis untuk desk Nasional, mencakup isu seputar politik maupun pertahanan.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus