Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

96 Persen Pengguna Transportasi Umum di Jabodetabek Naik Ojek Online

Peneliti SBM ITB Yos Sunitiyoso mengatakan 48 persen atau 2.420 orang yang naik transportasi umum di Jabodetabek bepergian dengan kendaraan online.

12 Agustus 2020 | 15.45 WIB

Pengemudi ojek online (ojol) mengangkut penumpang sebelum berlakunya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di kawasan Pondok Indah, Jakarta, Kamis, 9 April 2020. TEMPO/Nurdiansah
Perbesar
Pengemudi ojek online (ojol) mengangkut penumpang sebelum berlakunya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di kawasan Pondok Indah, Jakarta, Kamis, 9 April 2020. TEMPO/Nurdiansah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti dari Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung (SBM ITB) Jakarta, Yos Sunitiyoso, mengatakan 48 persen atau 2.420 orang yang naik transportasi umum di Jabodetabek bepergian dengan kendaraan online. Dari angka itu, 96 di antaranya kerap menggunakan ojek online.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Mayoritas 96 persen menggunakan ojek online," kata dia saat diskusi virtual, Rabu, 12 Agustus 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Yos memaparkan, 39 persen lebih responden beralih dari yang sebelumnya menggunakan mobil atau motor pribadi ke transportasi online. Menurut dia, transportasi online menjadi bagian dari perjalanan multi-moda komuter. Multi-moda adalah penggunaan beberapa jenis transportasi dalam satu kali perjalanan.

Survei juga memperlihatkan, penggunaan ojek online diminati responden untuk bergerak dari titik awal (first mile) menuju lokasi transportasi umum. Persentasenya 24,7 persen atau di posisi kedua setelah memakai motor pribadi sebesar 31,6 persen.

"Empat moda utama yang digunakan. Kalau kita lihat proporsinya paling besar motor pribadi kemudian ojek online, jalan kaki, dan mikrotrans," ujar dia.

Lalu untuk perjalanan dari transportasi umum ke titik akhir atau last mile, responden juga memanfaatkan ojek online. Pergerakan last mile didominasi dengan jalan kaki (52,1 persen). Alternatif lainnya baru ojek online (32,6 persen) dan mikrotrans (11,5 persen).

Data ini merupakan hasil riset SBM ITB terhadap 5.064 pengguna transportasi umum di Jabodetabek. Sampel survei diambil dari responden yang kesehariannya naik transportasi umum, seperti KRL Jabodetabek, bus transjakarta, MRT Jakarta, dan LRT Jakarta.

Menurut Yos, rata-rata responden ini menggunakan transportasi publik sebanyak 5-6 hari dalam seminggu. Pengumpulan survei dilakukan dengan wawancara tatap muka pada 12-20 Desember 2019 (2.576 orang) dan berlanjut di 13 Februari-4 Maret 2020 (2.488 orang).

Lani Diana

Lani Diana

Menjadi wartawan Tempo sejak 2017 dan meliput isu perkotaan hingga kriminalitas. Alumni Universitas Multimedia Nusantara (UMN) bidang jurnalistik. Mengikuti program Executive Leadership Program yang diselenggarakan Asian American Journalists Association (AAJA) Asia pada 2023.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
Ā© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus