Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bogor - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto meminta 18 lurah dan camat di Kota Bogor untuk terlibat dalam menari Saman khas Aceh pada acara Festival Budaya Aceh di Balai Kota Bogor, Sabtu, 19 Oktober 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Tim yang dibentuk Wali Kota untuk menari Saman ini terdiri dari para lurah dan camat, jumlahnya ada 18 orang," kata Ketua Panitia Festival Budaya Aceh Tim Cabang Bogor, Muzakkir saat konferensi pers di Rumah Kopi, Kota Bogor, Kamis malam, 17 Oktober 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Muzakkir mengatakan, para lurah dan camat itu dilatih oleh lima orang mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB). Tim Penari Saman yang terdiri dari 18 orang itu digembleng hampir sepekan, mulai dari Ahad, 14 Oktober lalu.
Menurut Muzakkir, festival tersebut rencananya akan diagendakan tahun depan. Namum karena rupanya mendapat sambutan baik dari Pemerintah Kota Bogor sehingga pelaksanaannya dipercepat menjadi bulan ini. "Seperti gayung bersambut, antara rencana kerja Pengurus Tim dan keinginan dari Wali Kota Bogor," ujar pria yang juga merupakan Direktur Utama Perusahaan Daerah Pasar Pakuan Jaya (PDPPJ) itu.
Sementara itu, Kepala Badan Penghubung Pemerintah Aceh (BPPA), Almuniza Kamal mengatakan bahwa Festival Budaya Aceh yang rencananya digelar seharian itu akan dimeriahkan berbagai penampilan kebudayaan khas asal Aceh. "Mulai dari lomba memasak khas Aceh, yakni Mie Aceh dan Sie Itek, ada pula tarian Aceh, mulai dari Saman, Ratoh Jaroe, hingga penampilan penyanyi kesohor Aceh, Rafly Kande dan Rapai Pasee," ujarnya.
Menurut Almuniza, acara ini juga didukung penuh oleh Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Aceh, Nova Iriansyah. Ia menyebutkan bahwa Nova Iriansyah punya perhatian serius terhadap masyarakat Aceh, baik yang ada di Aceh, maupun yang berada di perantauan.