Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bogor - Kelurahan Babakan Pasar, Kota Bogor, menyiapkan seribu ketupat lengkap dengan lauknya bagi warga wilayah itu saat merayakan lebaran tahun ini atau Idul Fitri 1441 H ini. Lurah Babakan Pasar, Rena Dafrina, mengatakan pemberian seribu ketupat bagi warga masyarakatnya itu adalah salah satu langkah agar warganya tetap di rumah saja dengan segala kebutuhannya dijamin pihak kelurahan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Jadi kalau segala kebutuhan mereka kita penuhi, Insya Allah warga pun nurut dan itu terbukti," kata Rena kepada Tempo di kantornya, Rabu 20 Mei 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Rena mengatakan seribu ketupat tersebut akan dibagikan kepada 64 kepala keluarga di wilayahnya, sehingga semua mendapatkan jatah ketupat. Sebab, menurut Rena, bagi warga lainnya sudah menerima bantuannya oleh alokasi bantuan pusat, provinsi dan pemerintah.
Bahkan Rena menyebut bekas narapidana yang bebas karena program ssimilasi yang berjumlah 7 orang di kelurahannya pun sudah mendapat bantuan. Mereka dibantu langsung oleh Badan Amil Zakat Nasional atau Baznas Kota Bogor. "Sehingga tidak ada lagi warga kita yang berkeliaran semua sudah aman," ucap Rena.
Selain menyiapkan bingkisan dan ketupat lebaran bagi warganya, Rena pun mengatakan selama masa pandemi dan khususnya sejak diberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB, pihaknya pun membuka dapur umum.
Rena menyebut untuk pendanaan semua programnya itu, dia hasilkan dari para relasi dan juga pengusaha serta pedagang yang usaha di wilayahnya. "Jadi ini bentuk kesadaran sosial mereka. Selain pengusaha, relasi lain seperti vihara dan gereja juga turut menyumbang," kata Rena.
Rena mengatakan idul fitri tinggal menghitung hari ini. Warganya, kata dia, patuh terhadap pemerintah dalam menjalankan protokol hidup di tengah pandemi Covid-19 saat lebaran. Bahkan banyak dari warganya yang bertanya untuk arahan dan petunjuk menjelang takbiran, hal itu mereka lakukan karena tidak ingin sampai melabrak aturan yang sudah ditentukan. "Ya meski ada beberapa yang masih keluar. Tapi mereka keluar juga dengan alasan kuat," ujar Rena.