Pembantaian dua karyawan Freeport asal Amerika Serikat di Timika, akhir pekan dua pekan silam, rupanya membuat pemerintah AS penasaran. Diam-diam mereka mengirimkan empat orang agen FBI. Berita itu dilansir sebuah surat kabar nasional AS. Kedatangan para agen itu menurut mereka tak lain untuk menyelidiki kematian dua warga AS ini.
Menurut kantor berita AFP, Kepala Polda Papua Irjen Pol. I Made Mangku Pastika mengakui bahwa ada tiga staf Kedutaan Besar Amerika Serikat di Indonesia yang berkunjung ke Timika. Pastika juga mengakui, salah satu dari tiga staf Kedutaan Besar AS itu adalah agen FBI. ”Dia datang sebagai legal officer, bukan sebagai penyelidik FBI,” katanya. Menurut dia, agen FBI ini datang Rabu pekan lalu.
Namun juru bicara Departemen Luar Negeri, Marty Natalegawa, menyatakan hingga saat ini belum ada kesepakatan kerja sama penyelidikan kasus ini. ”Tidak ada keterlibatan unsur Amerika Serikat untuk kasus Timika,” ujarnya. Namun, Marty menambahkan, kerja sama itu mungkin saja dilakukan.
Irfan Budiman, Nezar Patria, Suseno (TNR)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini