SEMESTINYA kini saatnya warga Kota Ambon bergembira-ria sambil menari lenso atau poco-poco. Soalnya, Sabtu pekan ini kota itu merayakan ulang tahunnya yang ke-427. Namun, sebelum kegembiraan datang, sebuah bom meledak di tribun Lapangan Sepak Bola Merdeka, Kamis silam. Karena bom adalah bom, nyawa empat pelajar sekolah olahraga yang tengah berlatih untuk Pekan Olahraga Pelajar Nasional terenggut, dan tujuh orang lainnya luka serius. Ambon manise pun menangis pilu.
Menurut Ketua Tim Penjinak Bahan Peledak Polda Maluku, Briptu Richard Sahetapy, bom itu memiliki tingkat daya ledak yang tinggi. ”Beton cor dengan rangka besi saja bisa hancur dengan kedalaman belasan sentimeter,” katanya. Apalagi daging manusia.
Tapi, siapa pelakunya? Hingga Jumat pekan silam, polisi belum menemukan titik terang. Namun, Menko Kesra Jusuf Kalla punya teori. Pelakunya bukan dari komunitas Islam dan Kristen yang selama ini bertikai di sana. Alasannya, yang menjadi korban adalah Islam dan Kristen. ”Lagi pula tempat kejadiannya di tempat umum, yaitu di Lapangan Merdeka,” katanya. Lapangan Merdeka memang ditetapkan sebagai kawasan netral.
Irfan Budiman, Nezar Patria, Suseno (TNR)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini