BOLEH saja TVRI saban minggu menyajikan dagelan. Tapi yang lebih lucu bukan para tokoh utamanya seperti Tarsan, Timbul, dan Asmuni, melainkan Badarudin, salah-satu direktur TV pemerintah itu.
Bersama tiga direktur lainnya, Badarudin dirotasi dari jabatannya masing-masing. Hal itu dilakukan Sumita Tobing, si direktur utama, karena mereka dianggap tidak mampu menjalankan tugasnya. Nah, tak rela dirotasi, Badarudin melakukan aksi. Bersama direktur yang dirotasi lainnya, mereka menentang keputusan itu dan menolak kepemimpinan Sumita, yang dianggapnya bukan pegawai negeri.
Mendapat perlawanan, Sumita langsung menskors ketiganya. Namun, yang menderita tak cuma tiga orang ini, tetapi semua karyawan—karena gaji mereka tidak dibayarkan. Tak terima, mereka menggelar demo Selasa pekan silam. Tapi, apa pasal? Ternyata pembayaran gaji tak dapat dilakukan karena, setelah kena skors, Badarudin menolak menyerahkan daftar gaji karyawan kepada Bhakti Ginting, penggantinya. Untunglah, masalah ini segera bisa diatasi.
Irfan Budiman, Nezar Patria, Suseno (TNR)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini