Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pasa selembar kain putih yang pinggirannya bercorak malam atau lilin itu, Renny Priscilla menempelkan kertas kecil berisi keterangan motif dan isian. Generasi kelima produsen batik Lasem, Maranatha Ong’s Art, ini turun tangan langsung menentukan motif yang akan dikerjakan para pegawainya di Desa Karangturi, Lasem, Rembang, Jawa Tengah. ”Dari motif, warna, semua saya yang bermain. Jadi batik saya ini tidak ada yang punya,” kata perempuan 34 tahun ini, pertengahan September lalu.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo