SABTU kemarin, Kantor TEMPO di Jalan Proklamasi, Jakarta, jadi hiruk-pikuk. Teriakan dan hujatan terdengar keras dari jalanan. Sekitar 200 orang bertampang sangar, yang mengaku sebagai pendukung Tomy Winata, datang merangsek. Mereka menggugat tulisan bertajuk ”Ada Tomy di Tenabang?” pada mingguan ini edisi pekan lalu. Kawanan itu tak terima bos Artha Graha, Tomy Winata, dikabarkan pernah mengajukan proposal renovasi Pasar Tanah Abang senilai Rp 53 miliar.
”Berita tentang bos saya itu tidak benar,” kata David alias A Miauw, yang mengomandani aksi itu dan dikenal luas sebagai salah satu orang kepercayan Tomy. Kamis sebelumnya, melalui kuasa hukumnya, Desmond J. Mahesa, Tomy telah melayangkan somasi ke TEMPO.
Dialog yang diupayakan di kantor redaksi tak membuahkan hasil. Mereka menuntut agar TEMPO membuka jati diri sumber berita, yang tentu saja tak bisa dikabulkan mingguan ini. ”Siapa sumber yang kasih informasi itu, siang ini juga dia harus kami bawa,” kata Teddy Uban, salah satu tangan kanan Tomy yang lain.
Unjuk rasa yang diwarnai insiden pemukulan terhadap sejumlah wartawan mingguan ini sontak menggegerkan. Beberapa wakil organisasi pembela kebebasan pers langsung berdatangan ke kantor TEMPO dan mengecam keras aksi itu. ”Kami menuntut agar kasus pendudukan kantor, pemukulan, dan intimidasi terhadap wartawan ini diselesaikan secara hukum,” ujar Hinca Panjaitan, Koordinator Indonesian Media Law and Police Center, saat membacakan pernyataan bersama Dewan Pers, Lembaga Pers Dr. Soetomo, Aliansi Jurnalis Independen, dan banyak organisasi lainnya.
Tomy Winata sendiri membantah telah memerintahkan demo ke kantor majalah ini. ”Tomy tidak pernah secara langsung maupun tidak langsung memerintahkan aksi ini,” ujar Yusuf Yazid, juru bicara Tomy.
Negosiasi akhirnya dilangsungkan di Markas Kepolisian Resor Jakarta Pusat. Hasilnya, Pemimpin Redaksi TEMPO Bambang Harymurti dan David yang mewakili Tomy Winata meneken kesepakatan untuk menyelesaikan silang-sengketa melalui jalur hukum.
A. Manan, Kurniawan, Budi Riza (Tempo News Room)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini