Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Aksi Teatrikal Dukung Palestina: Laki-laki Merah dengan Bintang Daud di Dada Mengoyak-oyak Kedamaian

Koalisi masyarakat sipil menggelar aksi dukungan untuk warga Palestina yang dalam ancaman genosida oleh Isarel.

3 Maret 2024 | 12.01 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Koalisi Masyarakat Sipil Dukungan untuk Palestina memainkan teatrikal untuk menggambarkan situasi kejatahan kemanusiaan yang dilakukan oleh Israel. Sorot kamera dan pandangan takjub turut mengiringi pentas teatrikal di kawasan Bundaran HI, Jakarta Pusat, pada Ahad pagi itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lima orang di antaranya dua perempuan dewasa, dua anak-anak, dan satu laki-laki duduk setengah melingkar. Mereka tampak menikmati buah semangka dan saling bercengkrama. Laki-laki berkaus putih dengan luka di kepala dan lengan yang dibalut kain kasa berlumuran menyerupai darah itu tampak berdiri sekaligus berkeliling membagikan semangka ke orang-orang di sekitarnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sembari menyodorkan irisan semangka, laki-laki itu tampak melempar tersenyum, meyakinkan seolah buah berwarna merah itu tidak masalah bila diambil. Demikian juga dengan empat perempuan yang duduk tadi. Salah seorang perempuan itu juga turut membagikan semangka yang diiris segitiga itu kepada orang-orang di sekitarnya. 

Namun, suasana riang dan gembira itu tiba-tiba berubah setelah laki-laki berpenampilan merah dengan telanjang dada itu masuk. Laki-laki itu tampak melotot. Badan dan wajahnya dicat merah. Celana hitam yang digunakan terlihat compang-camping. Di dadanya terpacak simbol bintang daud yang identik dengan ikon bendera Israel.

Membawa buah semangka berukuran seperti bola futsal, dia menghampiri laki-laki berkaus putih dengan luka di kepala dan lengan tadi. Dia langsung ngamuk dan melempar semangkanya hingga remuk dan tak berbentuk. Dia tendang laki-laki itu sampai tergolek. Dia sempat memukul kepala laki-laki itu hingga keluar cairan merah serupa darah. Dia mengulangi perbuatannya itu berkali-kali. 

Laki-laki berkaus putih itu jatuh dan terdiam. Empat perempuan yang tadi makan semangka bersama berlari ke pojokan dan menangis-nangis. Mereka saling berpelukan dan melihat aksi laki-laki merah berkelahi dengan putih. 

Tak ada perlawanan dari laki-laki berkaus putih, laki-laki dengan simbol bintang daud di dada itu kemudian memelototi orang-orang di sekitarnya. Tidak ada kata-kata keluar dari mulutnya. Tiba-tiba dia kembali menghampiri laki-laki berkaus putih dan menyeretnya dari ujung kanan ke kiri. 

Itulah teatrikal yang ditampilkan oleh Koalisi Masyarakat Sipil Dukungan untuk Palestina yang dimainkan pada aksi damai di Kawasan Bundaran Hotel Indonesia atau HI pada Ahad pagi, 3 Maret 2024. Advokasi Internasional KontraS, Nadine Sherani Salsabila, menyebut aksi teatrikal itu ingin menyampaikan kondisi di Palestina yang sedang terjadi, yaitu kejahatan kemanusiaan yang dilakukan oleh Palestina. 

“Teatrikal tadi sebagai besar menyampaikan kondisi Palestina,” kata Nadine. 

Nadine menyebut pemeran laki-laki merah dan sebuah keluarga yang dibantai itu merupakan simbol dari dua kubu yang terjadi dalam situasi di Palestina. Kubu itu adalah mereka yang menormalisasi kejahatan Israel dan penentang.  

“Membedah dua kubu, ada kubu yang mengamini kejahatan Israel, kemudian dibantah oleh masyarakat sipil,” kata Nadine. 

Koalisi masyarakat sipil menggelar aksi solidaritas untuk Palestina di Kawasan Bundaran Hotel Indonesia, pada Ahad pagi, 3 Maret 2024. Aksi ini disebut kembali dilaksanakan setelah gerakan untuk Palestina meredup sekaligus ingin membuka mata hati masyarakat atas kejahatan kemanusiaan yang dilakukan oleh Israel. 

“Aksi untuk mengumpulkan dukungan dari masyarakat sipil untuk Palestina, kami melihat jumlah korban sudah 30 ribu nyawa 70 persen perempuan dan anak-anak,” kata Nadine.

Aksi dari Kelompok Masyarakat Sipil untuk Dukungan Kemanusiaan Palestina ini digelar bersamaan dengan aktivitas car free day di kawasan Bundaran HI. Puluhan massa aksi tampak telah berkumpul sejak pukul 06.30 dengan berbagai atribut untuk mendukung perjuangan warga Palestina.

Aksi tersebut menyoroti upaya genosida di Palestina yang terus berlangsung. Setidaknya, sejak 7 Oktober 2023, rangkaian serangan Israel ke Palestina yang dinilai menyerupai genosida itu telah menewaskan lebih dari 30 ribu masyarakat sipil dan lebih dari 60 ribu orang luka-luka. 

Tak hanya itu, data Committee to Protect Journalists, setidaknya ada 94 jurnalis meninggal dunia, 16 luka-luka, 4 hilang, dan 25 ditahan secara sewenang-wenang. Bahkan, pada 28 Februari kemarin, ada 112 warga Gaza, Palestina, tewas dan 760 lainnya luka-luka saat mengantre bantuan makanan akibat penembakan brutal oleh tentara Israel. 

“Kami berharap aksi ini menimbulkan perasaan cemas dari masyarakat sipil untuk Palestina. Aksi ini aksi perdana, setelah aksi meredup,” kata Nadine. 

Sementara itu, Nadine menyebut koalisinya mengecam upaya diplomatik dengan Israel karena tidak sejalan dengan semangat solidaritas terhadap Palestina. Dia menilai normalisasi hubungan dengan Israel dalam memberikan legitimasi kepada negara yang dianggap terlibat dalam genosida dan pelanggaran hak asasi manusia di wilayah Palestina. 

“Situasi ini merupakan bentuk perlawanan terhadap upaya politik yang dinilai berpotensi merugikan pencapaian perdamaian dan keadilan di kawasan tersebut,” kata Nadine. 

Nadine juga mengatakan koalisinya juga mendorong pemerintah Indonesia untuk mendesak Israel dan sekutunya agar memastikan penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak-hak kelompok jurnalis, termasuk mencari, mengolah informasi, dan memberitakan situasi di Palestina. Dia juga berharap pemerintah Indonesia terus memperjuangkan penegakan hak asasi manusia, gencatan senjata, dan penghentian segera tanpa syarat okupasi Israel di wilayah Palestina. 

“Melalui forum-forum regional dan internasional, dan dengan merujuk pada standar internasional,” kata Nadine. 

Selain itu, Nadine juga mendorong pemerintah Indonesia melibatkan masyarakat sipil dalam proses pengambilan keputusan terkait situasi di Palestina. Langkah ini dinilai untuk memastikan bahwa aspirasi dan nilai kemanusiaan masyarakat tercermin dalam kebijakan yang diambil.

“Mengajak Indonesia untuk berpartisipasi aktif dalam mendukung agenda-agenda pengungkapan kebenaran dan penegakan keadilan di Palestina,” kata Nadine.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus