Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bogor - Juru Bicara PT. Kereta Commuter Indonesia (KCI) Eva Chairunisa mengatakan proses perbaikan perlintasan Kebon Pedes, Kota Bogor, buntut KRL anjlok kemarin, saat ini sudah mencapai 60 hingga 70 persen.
“Ada satu jalur yakni dari arah Bogor-Jakarta yang mengalami rusak parah sehingga perlu waktu perbaikannya,” kata Eva, Senin 11 Maret 2019.
Baca : Cerita Penumpang Berangkat Lebih Pagi dan Rogoh Kocek Lagi Imbas KRL Anjlok
Eva mengatakan, kerusakan tersebut yakni robohnya beton tiang Listrik Aliran Atas (LAA) yang merupakan dampak dari kecelakaan. “Harus ganti beton tiang, sudah ada tiangnya, tapi proses pemasangannya butuh waktu,” kata Eva.
Usai kejadian kecelakaan KA 1722, kereta hanya bisa melintasi satu jalur secara bergantian. Sementara petugas PT. KAI masih melakukan perbaikan pada Listrik Aliran Atas (LAA), di lokasi KRL anjlok di area Kebon Pedes, Kota Bogor, Senin 11 Maret 2019. TEMPO/ADE RIDWAN
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Eva mengatakan, dampaknya hanya satu lajur kereta yang dioperasikan yakni dari Jakarta menuju Bogor. “Jadi jalur itu digunakan secara bergantian oleh kereta yang dari maupun menuju Bogor,” kata Eva.
Simak juga :
KRL Anjlok, Penumpang Mengeluh Cuma ke Bojonggede Butuh 2 Jam
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lebih jauh Eva mengatakan, seluruh proses evakuasi gerbong kereta KA 1722 yang mengalami kecelakaan di wilayah Kebon Pedes baru selesai Senin 11 Maret 2019 sekitar pukul 01.50, yang dilanjutkan dengan proses perbaikan prasarana perkeretaapian seperti jaringan kabel Listrik Aliran Atas (LAA), jalur rel dan pemasangan tiang LAA.
“Kereta pertama sudah berangkat dari stasiun Bogor sejak pukul 05.00,” kata Eva terkait penangangan pasca KRL anjlok tersebut.