Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Alasan Daun Kelor Baik untuk Mata dan Perangi Kanker

Konon, berbagai kanker bisa diobati dengan daun kelor, mulai dari kanker payudara, kanker paru, hingga kanker kulit, selain baik juga buat mata.

29 Juli 2019 | 09.06 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Teh Daun Kelor. TEMPO/Charisma Adristy

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah penelitian pernah dipublikasikan dalam jurnal Oncology Letters dan menyebutkan manfaat daun kelor bagi kesehatan, terutama mengobati kanker. Daun kelor yang sudah diekstrak, yang telah larut dalam air bisa mengobati kanker secara alami.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Adapun kanker yang bisa diobati dengan daun kelor mulai dari kanker payudara, kanker paru, hingga kanker kulit. Hal tersebut dikarenakan daun kelor kaya akan antioksidan, protein, karotenoid, potasium, dan senyawa lain yang bisa menangkal radikal bebas serta pertumbuhan sel kanker.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selain itu, daun kelor juga bermanfaat untuk menyehatkan mata. Fakta menunjukkan bahwa daun kelor memiliki kandungan vitamin A yang tinggi. Disebutkan dalam 100 gram daun kelor terdapat 3390 SI vitamin A. Tentunya jumlah tersebut jauh lebih tinggi bila dibandingkan wortel.

Selain itu, juga dapat menurunkan kadar gula. Dari sebuah hasil penelitian yang dilakukan di Mumbai, India, dikatakan khasiat daun kelor olahan, baik berupa teh ataupun sayur bisa menurunkan kadar glukosa darah secara signifikan. Hal tersebut terjadi akibat pemberian obat glibenclamide yang berfungsi untuk meningkatkan sekresi insulin oleh sel beta pankreas. Tak heran, jika banyak orang di India yang menggunakan daun kelor sebagai obat herbal dalam menurunkan kadar gula.

Daun Kelor. Tokopedia

Di sisi lain, daun kelor juga dapat mencegah antioksidan, senyawa yang berfungsi melawan radikal bebas dalam tubuh. Tingginya tingkat radikal bebas dapat menyebabkan stres oksidatif, yang berhubungan dengan penyakit kronis seperti penyakit jantung dan diabetes tipe 2.

Beberapa senyawa tumbuhan antioksidan telah ditemukan di daun daun kelor. Selain vitamin C dan beta-karoten, ini termasuk quercetin, yakni antioksidan kuat yang dapat membantu menurunkan tekanan darah.

Satu studi pada wanita menemukan bahwa mengonsumsi 1,5 sendok teh (7 gram) bubuk daun kelor setiap hari selama tiga bulan secara signifikan meningkatkan kadar antioksidan darah. Ekstrak daun kelor juga bisa digunakan sebagai pengawet makanan, meningkatkan umur simpan daging dengan mengurangi oksidasi.

Sebuah studi berbasis hewan dan manusia telah menunjukkan bahwa daun kelor mungkin memiliki efek penurun kolesterol yang serupa. Dari sekian banyak hasil penelitian tersebut disebutkan bahwa ibu menyusui membutuhkan gizi yang cukup agar kesehatan bayi tetap terjaga.

Mengonsumsi daun kelor sangat disarankan untuk ibu menyusui yang memerlukan asupan zat besi yang cukup. Selain itu, daun kelor juga baik untuk wanita yang mengalami anemia karena datang bulan. Kandungan zat besi daun kelor sangat tinggi sehingga dapat membantu memulihkan gejala kurang darah.

Namun, perlu diingat bahwa daun kelor tidak direkomendasikan untuk dikonsumsi oleh ibu hamil. Salah satu permasalahan kesehatan di Indonesia adalah angka anak alami kekerdilan dan kurang gizi kronis masih cenderung tinggi. Meski trennya cenderung menurun, namun prevalensinya masih menjadi perhatian khusus dari pemerintah.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus