Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo alias Jokowi dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mendampingi Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde ke Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. Dalam kunjungan itu, Lagarde juga didampingi Menteri Keuangan Sri Mulyani, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, serta Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Rombongan Jokowi dam Lagarde tiba di Pusat Grosir Blok A Pasar Tanah Abang sekitar Pukul 11.55. Jokowi membawa Lagarde melihat kios-kios pakaian.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jokowi menyampaikan tujuan kunjungan tersebut guna memperlihatkan kepada Lagarde kondisi usaha mikro, kecil, dan menengah di Tanah Abang. Jokowi memberi tahu Lagarde bahwa usaha kecil dan mikro sangat banyak. “Di Tanah Abang, kiosnya berjumlah 19 ribu buah, kekuatan besar kita," ujar Jokowi di Pasar Tanah Abang, Senin, 26 Februari 2018.
Baca: Polisi Serahkan TGPF Kasus Novel Baswedan kepada Presiden Jokowi
Menurut Jokowi, Tanah Abang merupakan tempat ekonomi kecil bertumbuh. Ini bisa menjadi pengalaman lapangan bagi Lagarde. “Melihat desain-desain ekonomi dan akan dilakukan. Ini juga melihat yang kecil-kecil itu banyak, yang mikro-mikro itu sangat banyak sekali, itu yang saya ingin tunjukkan," ucapnya.
Sebelum mengunjungi Pasar Tanah Abang, Lagarde diterima Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Senin pagi. Lagarde pernah datang pada September 2015. Melalui akun Twitter resmi IMF, @IMFNewes, Lagarde menyampaikan kegembiraannya bisa kembali ke Indonesia.
"Saya sangat senang kembali ke Indonesia untuk mengunjungi negara Anda yang indah, berjumpa dengan masyarakat dan menikmati budaya yang sangat kaya dan beragam. Karena saya suka Indonesia," tuturnya, Kamis, 22 Februari 2018.
Selain ke Pasar Tanah Abang, menurut Lagarde, kunjungan bertemu Jokowi kali ini menjadi penting lantaran Indonesia akan menjadi tuan rumah pertemuan tahunan IMF dan Bank Dunia pada Oktober 2018. "Ini momen penting bagi Indonesia dan IMF," ujarnya.