Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bogor - Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim inspeksi mendadak atau sidak kondisi alun-alun kota yang dikeluhkan karena banyaknya parkir dan pedagang kaki lima atau PKL liar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dedie meninjau pula pedestrian di sekitar alun-alun, tepatnya di jalan menuju stasiun Bogor. Ia kaget pedestrian sudah banyak titik yang rusak dan tidak terawat. Padahal belum lama diresmikan oleh Gubernur Jawa Barat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Masalah PKL ini, sebetulnya sudah lama kami minta untuk mengisi ruko atau kami relokasi di blok F. Tapi pada ngeyel,” kata Dedie Rachim memberikan keterangan pers. Kamis, 5 Januari 2023.
Menurut Dedie, para PKL selalu menunda-nunda relokasi dan pada akhirnya mereka tetap berjualan di pinggir jalan sekitar alun-alun. “Hal ini pun dikeluhkan oleh para pedagang yang sewa kios di dalam pasar, karena omset mereka turun. Ini segera kami rapihkan dan tata sebaik mungkin," ucap dia.
Untuk masalah parkir liar, Dedie mengatakan memang menjadi persoalan tersendiri. Sebab, belum ada area parkir khusus yang disediakan.
Dedie mengatakan akan berkoordinasi dengan PT KAI untuk kerja sama penggunaan lahan agar dijadikan area parkir khusus atau park and ride bagi pengunjung ke stasiun dan juga alun-alun. "Ada beberapa lahan di dekat sekolah Polisi, itu milik KAI. Nanti akan kami coba kordinasikan agar bisa digunakan untuk area parkir,” ucap dia.
Wakil Wali Kota Bogor, Dedie Rachim saat meninjau pelaksanaan pembangunan Skybridge Stasiun Bogor dan Paledang yang ditargetkan selesai September 2023 ini. Bogor, Kamis, 5 Januari 2023. TEMPO/M.A MURTADHO
Dedie menuturkan Pemkot Bogor akan membangun jembatan penyeberangan orang atau Skybridge yang menghubungkan antara dua stasiun, yakni Bogor dan Paledang, dan alun-alun. “Jadi nanti rapih dan tertata," katanya.
Sebelumnya, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja atau Satpol-PP Kota Bogor Agustiansyach menyebut perihal banyaknya parkir dan PKL liar di sekitar alun-Alun kota Bogor karena tidak ada anggotanya yang berjaga untuk menjamin kenyamanan pengunjung. Alasannya, Agus mengatakan karena keterbatasan personel, sehingga pihaknya hanya mampu melakukan pengawasan secara patroli saja.
"Idealnya (memang) ada personel yang di-plotting di sini (alun-alun kota Bogor), tapi karena keterbatasan personel kita pake sistem patroli," kata Agus dikonfirmasi Tempo. Senin petang, 2 Januari 2023.
M.A MURTADHO