Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Ancol Bakal Tinggalkan Model Bisnis Lama, Bangun Wahana Digital dan 4 Dermaga Marina

Komisaris Utama Ancol Thomas Trikasih Lembong memaparkan sejumlah proyeksi bisnis yang akan dikembangkan Ancol. Tinggalkan model bisnis lama.

12 Agustus 2022 | 17.16 WIB

Thomas Trikasih Lembong. ANTARA
Perbesar
Thomas Trikasih Lembong. ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Komisaris Utama PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. Thomas Trikasih Lembong memaparkan sejumlah rencana dan proyeksi bisnis yang akan digarap oleh tempat hiburan dan rekreasi milik Pemprov DKI Jakarta itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Berbagai lini bisnis wisata yang akan digarap Ancol tersebut tidak lagi mengandalkan model bisnis yang saat ini sedang berjalan, yang ia nilai sudah ketinggalan zaman.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Karena seharusnya, menurut Tom Lembong begitu namanya yang lebih populer, Ancol tak perlu dan sudah tidak perlu lagi menarik tiket dari pengunjung yang akan masuk ke kawasan Ancol.

“Seharusnya untuk masyarakat (tiket masuk ke Ancol) itu gratis,” ujar Thomas Lembong dalam wawancara khusus bersama Tempo melalui Zoom pada Jumat, 12 Agustus 2022.

Kedepannya, kata mantan Menteri Perdagangan di kabinet Jokowi itu, Ancol harus bisa menciptakan mesin-mesin penghasilan lain untuk menghasilkan keuntungan usaha atau likuiditas yang cashable.

Perseroan, kata dia, bisa mengembangkan lini-lini bisnis wisata yang lebih menguntungkan. Misalnya, ia menyebut perusahaan akan menghadirkan wahana yang mengandalkan teknologi digital dengan investasi yang tak terlalu besar, namun cepat mendapatkan pengembalian modal.

Kemudian, ia melanjutkan, Ancol akan membangun 3-4 dermaga marina yang menjadi tempat sandar bagi kapal-kapal pesiar atau yacht pelbagai ukuran. Bisnis wisata bahari ini dianggap cocok dengan wilayah Indonesia yang berbentuk kepulauan.

Di sisi lain, didukung oleh pembangunan MRT Fase 2 yang akan menghubungkan Thamrin sampai Ancol Barat, Thomas melihat ada banyak aset wisata, seperti tenan, yang juga dapat dimaksimalkan. Dengan pengembangan kawasan pariwisata berbasis transit oriented development, Ancol diharapkan lebih ramah lingkungan dan menarik bagi wisatawan. 

Sejalan dengan pengembangan Ancol, mantan Kepala BKPM itu memproyeksikan agar kawasan wisata unggulan di Jakarta menjadi tempat publik yang lebih ramah lingkungan. Salah satu caranya, Ancol akan menghadirkan feeder transportasi berbahan bakar zero carbon, seperti bus listrik, di dalam kawasan wisata. Ancol juga akan memperbanyak penyediaan fasilitas shuttle bus, minibus, hingga minivan.

“Bisa jadi kalau Ancol super ramai, kita harus membatasi jumlah kendaraan pribadi. Instrumennya adalah tiket masuk kendaraan dikenakan biaya mahal, jadi kita sediakan alternatif (transportasi umum atau feeder),” ucap Tom Lembong yang juga menjabat Ketua Komite Investasi Jakarta. 

FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Francisca Christy Rosana

Francisca Christy Rosana

Lulus dari Universitas Gadjah Mada jurusan Sastra Indonesia pada 2014, ia bergabung dengan Tempo pada 2015. Kini meliput isu politik untuk desk Nasional dan salah satu host siniar Bocor Alus Politik di YouTube Tempodotco. Ia meliput kunjungan apostolik Paus Fransiskus ke beberapa negara, termasuk Indonesia, pada 2024 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus