Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Hari Raya Imlek berlangsung hari ini, Selasa 5 Februari 2019. Masyarakat Tionghoa saling berkunjung dan memberi ucapan Imlek disertai doa sepanjang tahun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca: Ada Ucapan Imlek 2019 Selain Gong Xi Fa Cai
Ornamen dan dekorasi berwarna merah dan keemasan menghiasi rumah warga Tionghoa dan rumah ibadah. Jamuan makan yang bermakna penuh keberkahan memenuhi meja di setiap tempat yang merayakan Imlek.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Terdapat kisah unik di balik tradisi yang sudah turun-temurun itu. Misalnya cerita awal mula amplop merah atau angpao yang ternyata berangkat dari tingkah laku main anak-anak di zaman dulu. Mengutip laman China Highlights, biasanya tradisi bagi-bagi angpao merah dilakukan oleh orang yang sudah menikah dan orang tua kepada anak-anak atau orang yang belum menikah. Angpao merah disebut yasui qian atau uang yang menakuti Sui.
Menurut legenda, pada malam tahun baru Imlek, selain monster Nian, ada iblis bernama Sui yang menakuti anak-anak saat tidur. Dikisahkan anak-anak yang tersentuh Sui tidak bisa berteriak, mengalami demam tinggi, dan terganggu secara mental. Karena itu, orang tua menyalakan lilin dan begadang semalaman untuk menjaga anaknya dari Sui.
Ilustrasi angpao Imlek. miyoku.com
Pada satu waktu di malam Tahun Baru Imlek, ada orang tua yang memberi anaknya delapan koin untuk bermain supaya tidak tertidur. Kemudian, anak itu membungkus koin dengan kertas merah. Dia memainkannya sambil membuka dan menutup bungkusan merah tersebut. Saat anak itu tertidur, orang tuanya meletakkan bungkusan merah tadi beserta delapan koin di bawah bantalnya.
Ketika Sui mencoba menyentuh kepala si anak, delapan koin itu memancarkan cahaya yang kuat dan menakutinya. Delapan koin itu ternyata perwujudan delapan peri. Sejak saat itu, tradisi memberikan angpao merah dimaknai sebagai perlindungan bagi anak-anak serta pembawa keberuntungan.