Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Berita Tempo Plus

Seberapa Besar Dukungan Anies Baswedan Mendongkrak Elektabilitas Pramono Anung

Pramono Anung berhasil mendapatkan dukungan dari Anies Baswedan di pilkada Jakarta. Ada deal politik hingga 2029.

24 November 2024 | 08.30 WIB

Mantan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo (kanan) dan Basuki Tjahaja Purnama (kedua kanan) melakukan simulasi pencoblosan pada kampanye akbar terakhir Pramono Anung dan Rano Karno di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Jakarta, 23 November 2024. Antara/Hafidz Mubarak A
Perbesar
Mantan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo (kanan) dan Basuki Tjahaja Purnama (kedua kanan) melakukan simulasi pencoblosan pada kampanye akbar terakhir Pramono Anung dan Rano Karno di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Jakarta, 23 November 2024. Antara/Hafidz Mubarak A

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ringkasan Berita

  • Komunikasi Anies Baswedan dengan Pramono Anung terjalin sejak September 2024.

  • Anies dan pendukungnya akan masuk ke kalangan pemilih Islam yang belum terjangkau Pramono-Rano.

  • Ridwan Kamil berulang kali melobi Anies Baswedan untuk mendapatkan dukungan.

PAGI belum penuh saat Luthfi Zawawi tiba di rumah Anies Baswedan di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Rabu, 20 November 2024. Ketua Umum Forum Ulama dan Habaib (Fuhab) Jakarta itu hadir untuk memberikan dukungan kepada calon gubernur dan wakil gubernur dalam pemilihan kepala daerah atau pilkada Jakarta, Pramono Anung dan Rano Karno. 

“Saya menerima undangan dari Mas Anies sehari sebelumnya,” kata Luthfi saat dihubungi Tempo pada Jumat, 22 November 2024. Selain Luthfi, belasan ulama dan habib yang tergabung di organisasi itu hadir di rumah Anies. Fuhab menjadi salah satu pendukung Anies sejak pilkada Jakarta 2017.

Setelah Pramono dan Rano tiba, sahibulbait dan tetamu lain meriung di ruang tamu. Mereka berdiskusi soal posisi Pramono-Rano yang masih sulit diterima di kelompok pemilih Islam di beberapa daerah, seperti Jakarta Selatan dan Jakarta Timur. Salah satu sebabnya adalah masih ada sentimen negatif terhadap Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang mengusung pasangan itu.

Dua orang dekat Anies bercerita, para tokoh agama yang hadir menyatakan akan membantu memberikan klarifikasi kepada pemilih Islam. “Bahwa Pramono dan Rano tak memiliki masalah dengan umat Islam,” ucap Geisz Chalifah, kolega Anies, kepada Tempo di rumahnya di Jakarta Pusat, Kamis, 21 November 2024.

Setelah berdiskusi lebih dari satu jam, Anies serta para tokoh agama berfoto bersama Pramono Anung dan Rano Karno. Mereka memamerkan tiga jari, dengan telunjuk dan jempol membentuk angka nol, lambang nomor urut Pramono-Rano. “Lewat foto itu, umat bisa memahami arah dukungan kami,” ujar Luthfi.



Menurut Luthfi, sebelum pertemuan itu, Fuhab sebenarnya sudah mendukung Pramono Anung. Keputusan itu diambil setelah Luthfi berdiskusi dengan sejumlah tokoh Betawi. Pramono pun mendatangi rumah Luthfi di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, untuk meminta dukungan pada Selasa, 29 Oktober 2024.

Kepastian Fuhab mendukung Pramono Anung ikut dipengaruhi oleh sikap Anies Baswedan. Beberapa kali Luthfi dan koleganya berdiskusi dengan Anies. Dalam salah satu pertemuan, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini menunjukkan kecenderungan mendukung Pramono Anung. 

Orang dekat Anies dan petinggi di tim pemenangan Pramono-Rano bercerita, salah satu pemicu Anies mendeklarasikan dukungan untuk pasangan itu adalah sikap Presiden Joko Widodo. Dalam video yang beredar di publik pada Kamis, 14 November 2024, Jokowi mendeklarasikan dukungannya untuk lawan Pramono-Rano, yaitu Ridwan Kamil dan Suswono. 

Pada hari yang sama dengan beredarnya video itu, Pramono mengajak Anies bertemu. Perjumpaan keduanya digelar keesokan paginya atau pada Jumat, 15 November 2024, di rumah Anies. Narasumber yang sama menyebutkan, dalam pertemuan itu, Anies memastikan dukungannya untuk Pramono.

Aldi Setiawan Yodi, juru bicara tim pemenangan Pramono-Rano, membantah jika video dukungan Jokowi disebut menjadi pemantik pertemuan Anies dengan Pramono. “Mas Pram tak peduli langkah politik lawan. Dia berfokus pada apa yang bisa dikerjakan,” kata Aldi kepada Tempo, Jumat, 22 November 2024.

Juru bicara Anies, Sahrin Hamid, menyebutkan Anies masih menunggu putusan mengenai permohonan uji materi Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Wali Kota yang diajukan pendukungnya. Mereka meminta Mahkamah Konstitusi membuka opsi kotak kosong di surat suara pilkada Jakarta. Gugatan itu bentuk protes terhadap kegagalan Anies menjadi calon gubernur.

Menurut Sahrin, Anies berusaha menghargai sikap para pendukungnya. Anies gagal menjadi calon Gubernur Jakarta karena partai-partai pendukungnya, yaitu Partai Keadilan Sejahtera, Partai Kebangkitan Bangsa, dan Partai NasDem, berbalik arah mendukung Ridwan Kamil. Jokowi yang saat itu masih menjadi presiden ditengarai berperan menggagalkan pencalonan Anies.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Francisca Christy Rosana, Erwan Hermawan, dan Novali Panji Nugroho berkontribusi dalam penulisan artikel ini. Di edisi cetak, artikel ini terbit di bawah judul "Panggung Banteng untuk Anies"

Egi Adyatama

Egi Adyatama

Bergabung dengan Tempo sejak 2015. Alumni Universitas Jenderal Soedirman ini sejak awal meliput isu politik, hukum, dan keamanan termasuk bertugas di Istana Kepresidenan selama tiga tahun. Kini menulis untuk desk politik dan salah satu host siniar Bocor Alus Politik di YouTube Tempodotco

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus