Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan hari ini meresmikan empat gedung sekolah negeri yang mengusung konsep net zero carbon. Empat sekolah direhabilitasi menjadi bangunan rendah emisi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Peresmian empat gedung sekolah berkonsep green building itu dipusatkan di SDN Ragunan 08, Jakarta Selatan Rabu pagi. Anies mengatakan DKI Jakarta menjadi yang pertama membangun sekolah negeri net zero carbon.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kita turut menjadi saksi peristiwa bersejarah, hari ini kita di Jakarta resmi menjadi tempat pertama sekolah negeri memiliki net zero school," katanya, Rabu, 28 September 2022.
Anies mengatakan sekolah adalah salah satu bangunan yang paling banyak didirikan oleh pemerintah. Sementara, kata dia, bangunan termasuk komponen yang memberi kontribusi kepada emisi karbon global sebesar 39 persen.
Bangunan menyumbang besar terhadap emisi karbon
Selama ini, kata Anies, dekarbonisasi seringkali dikaitkan dengan kendaraan bermotor, tapi ternyata bangunan tak kalah besar kontribusinya terbesar terhadap emisi karbon.
Karena itu, jika tidak segera diatasi, maka hal tersebut bakal mempengaruhi kualitas udara khususnya di Jakarta. "Itulah mengapa kita harus menuju pada green building dan kita mulai dari sekolah-sekolah," ucap Anies.
Bangunan green building menerapkan konsep pembelajaran lengkap yang meliputi fasilitas perpustakaan, area bermain, serta ruang olahraga. Sedangkan dana yang dikeluarkan untuk membangun 4 sekolah net zero pertama mencapai 126 miliar.
Gedung sekolah net zero karbon di Jakarta. Dok. PPDI Jakarta
"Satu sekolah itu rata-rata 20 sampai 30 miliar tergantung luas bangunannya," kata Nahdiana, Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta pada Rabu, 28 September 2022.
Empat sekolah yang menjadi pionir bangunan rendah emisi, yaitu SDN Duren Sawit 14, SDN Grogol Selatan, SDN Ragunan 08 Pagi, 09 Pagi, dan 11 Petang, serta SMAN 96 Jakarta.
Anies berpesan kepada para kepala sekolah untuk bertanggung jawab dalam merawat tempat tersebut serta meningkatkan standar tentang kebersihan, kerapihan, dan ketertiban di setiap sekolah. "Membangun itu tidak mudah, membangun itu sulit tapi merawat itu lebih sulit," kata dia.
Jakarta komitmen menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 30 persen
DKI Jakarta berkomitmen untuk menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 30 persen di tahun 2030 mendatang. Sampai saat ini, upaya penurunan sudah mencapai 26 persen, artinya masih tersisa 4 persen lagi untuk memperoleh target tersebut dan akan terus berkelanjutan.
"Di tahun 2050, Jakarta komit untuk bisa memiliki kondisi Net Zero Emission 2050, menuju kesana kita harus mulai," tutur Anies.
Proyek rehabilitasi gedung sekolah rendah emisi ini diharapkan akan menyebar ke seluruh daerah di Jakarta. Sehingga nanti tercipta bangunan ramah lingkungan yang dapat menurunkan emisi karbon.
"Kita berharap semua sekolah di Jakarta hari ini mulai dengan empat sekolah berkonsep green building dengan rancangan abad 21," kata Anies Baswedan.
VANIA NOVIE ANDINI