Antara Pekerjaan Dan Kampanye

Akhir April lalu atau tiga setengah bulan menjelang pendaftaran calon presiden dan wakil presiden, hasil survei sejumlah lembaga menunjukkan elektabilitasnya terus meningkat menembus 50 persen. Jokowi mengungguli calon presiden dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto, dan mantan Panglima Tentara Nasional Indonesia, Gatot Nurmantyo. Jokowi enggan memusingkan pemilihan presiden. Ia mengatakan masih berkonsentrasi pada pekerjaan. “Menyelesaikan pekerjaan juga salah satu kampanye, dengan menunjukkan bukti,” ucapnya kala itu. Meski demikian, di sela kesibukannya, ia rajin berkeliling menyambangi pesantren dan menemui ulama.

Fachmi Idris. TEMPO/STR/Fakhri Hermansyah

Kisruh Pengaturan Penjaminan BPJS

Perubahan kebijakan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan tentang penjaminan pelayanan katarak, persalinan dengan bayi lahir sehat, dan rehabilitasi medis memanen kritik. Sejak 25 Juli lalu, BPJS membatasi jaminan biaya tiga pelayanan tersebut—sebelumnya tanpa batas. Direktur Utama BPJS Kesehatan Fachmi Idris mengatakan pihaknya tak pernah mencabut pelayanan, hanya mengatur manfaat penjaminan demi efisiensi. Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia menganggap regulasi itu merugikan pasien dan dokter sehingga harus dicabut. Menteri Kesehatan Nila Moeloek pun meminta BPJS menunda penerapannya.

Gatot Nurmantyo. TEMPO/Jati Mahatmaji

Sang Jenderal di Pusaran Politik

Sejak tak menjabat Panglima Tentara Nasional Indonesia pada Desember 2017, Gatot Nurmantyo sibuk mengisi kuliah di sejumlah perguruan tinggi, menemui petinggi partai politik, menyambangi ulama, dan melakukan safari media. Di pengujung 36 tahun kariernya, Gatot santer disebut sebagai kandidat peserta pemilihan presiden dan wakil presiden 2019. Kelompok relawan pendukungnya pun bermunculan. Setelah pensiun pada April 2018, ia menyatakan siap jika rakyat menghendaki, apa pun jabatannya.

Mohammad Mahfud MD. TEMPO/M Taufan Rengganis

Gaji yang Menuai Kritik

Publik ramai mempertanyakan besaran gaji ketua dan anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila pada Juni lalu. Anggota BPIP, Mohammad Mahfud Md., merasa kritik soal gaji BPIP—antara Rp 100 juta dan Rp 112 juta—itu sarat nuansa politik. Apalagi, di tengah perbincangan hangat soal gaji, pemerintah mengajukan kenaikan anggaran Rp 576 miliar untuk BPIP buat tahun depan. Menurut Mahfud, sasaran kritik tersebut adalah Megawati Soekarnoputri, Ketua Dewan Pengarah BPIP yang juga Ketua Umum PDI Perjuangan, partai penyokong utama Presiden Joko Widodo.

Mun'im Sirry. Ilustrasi: Muhammad Taufik (Emte)

Pandangan Seorang Revisionis

Pandangan Mun’im Sirry tentang Islam bertentangan dengan keyakinan kebanyakan muslim. Mun’im merevisi pandangan-pandangan yang sudah mapan. Pria asal Madura, Jawa Timur, ini menemukan banyak perbedaan antara Islam yang tampil dalam teks serta penelitian historis dan keyakinan yang dia anut sejak lahir. Doktor studi Islam dari University of Chicago Divinity School, Amerika Serikat, ini menuliskan perbedaan itu dalam lima bukunya. Isinya menuai kontroversi, di antaranya, menurut dia, dokumen sejarah menunjukkan Islam tak berbeda dengan Yahudi dan Kristen, yang butuh ratusan tahun untuk menjelma dari kultus menjadi agama.