Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pernahkah Anda mendengar istilah brisk walking dalam dunia olahraga? Aktivitas ini biasanya digunakan oleh sebagian orang sebagai alternatif berolahraga mereka yang tak ingin repot menggunakan alat khusus seperti gym, misalnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Apa itu brisk walking?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Brisk walking merupakan salah satu jenis latihan jalan kaki lebih cepat, namun bukan termasuk berlari. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mendefinisikan aktivitas ini sebagai segala sesuatu yang membuat seseorang berkeringat dan meningkatkan detak jantungnya hingga mereka dapat berbicara tetapi tidak bernyanyi.
Seseorang dituntut untuk berjalan lebih cepat dari biasanya. Kecepatan itu sebagian ditentukan oleh tingkat kebugaran tubuh. Banyak ahli kebugaran menganggap brisk walking adalah 100 langkah per menit atau 4,8 hingga 5,6 kilometer per jam.
Namun, sebagai aturan praktis, agar seseorang dapat berjalan cepat, mereka harus bergerak dengan kecepatan maksimum 7,2 kilometer per jam. Seseorang harus menargetkan untuk melakukan jalan cepat setiap hari selama minimal 30 menit.
Mengutip Healthline, laju cepat brisk walking sebenarnya relatif karena mengacu pada tingkat pengerahan tenaga Anda. Agar dianggap sebagai langkah cepat, Anda perlu meningkatkan detak jantung dan pernapasan. Anda mungkin merasa sedikit kehabisan napas atau berkeringat saat berjalan cepat.
Anda dapat menggunakan aplikasi atau speedometer untuk mengukur kecepatan Anda. Anda pun dapat mengukur detak jantung Anda menggunakan monitor denyut nadi, gelang kebugaran, atau Kalkulator .
Mengutip Medical News Today, brisk walking dianggap sebagai latihan intensitas sedang dan merupakan cara yang bagus untuk meningkatkan aktivitas fisik Anda. Jenis latihan ini membuat detak jantung meningkat, bernapas lebih keras dan lebih cepat, serta mendukung aliran darah yang sehat.
Untuk itu, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) merekomendasikan agar Anda melakukan setidaknya 150 menit latihan intensitas sedang atau 75 menit latihan intensitas kuat setiap minggu.
Semakin cepat Anda berjalan, semakin baik. Anda dapat meningkatkan kecepatan berjalan Anda dengan melatih teknik Anda. Ini termasuk memperbaiki postur, langkah, dan gerakan lengan Anda. Kenakan sepatu dan pakaian olahraga yang nyaman agar dapat melakukan gerakan secara optimal.
KAKAK INDRA PURNAMA
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.