Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, London - Ahli fisika kondang, Stephen Hawking, meninggal dunia pada usia 76 tahun. Hawking didiagnosis mengalami penyakit amyotrophical lateral sclerosis atau yang lebih dikenal dengan ALS sejak 50 tahun lalu. Hawking didiagnosis penyakit ALS pada umur 21 tahun. Penyakit tersebut menyebabkannya lumpuh sehingga harus tarpaku di kursi roda. Ia juga tidak bisa berbicara kecuali melalui synthesizer suara.
Baca: Jadi Bintang Iklan Jaguar, Stephen Hawking Berperan Antagonis
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun, menurut cerita rekan Hawking, Profesor Simon Maddrell mengatakan sohibnya tersebut pernah mengendarai mobil miliknya Aston Martin DB 2/4 Mark II keluaran tahun 1956. Mobil tersebut adalah warisan ayahnya.
Aston Martin DB 2/4 Mark II keluaran tahun 1956 pernah dinaiki Stephen Hawking saat kuliah di Cambridge University. Sumber: Jaloponik.com
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ia bercerita Hawking bersama dirinya pernah ngebut dengan mobil tersebut hingga kecepatan 160 kilometer per jam. Saat itu, ia berkendara dari tempat tinggal Maddrell ke kampusnya di Cambridge University sekitar akhir 1970-an.
"Profesor itu berteriak 'Whoo hooo!' seperti suara khas mirip komputer dan anda bisa membayangkannya," ucap Maddrell. Menurut dia, bahwa penumpang super jeniusnya cukup banyak tersenyum saat mereka berada di dalam mobil Aston Martin tersebut.
Baca: Mobil James Bond Aston Martin 1989 Masih Bisa Ngebut 273 Km/Jam
Maddrell menyebutkan mobil tersebut dibeli ayahnya saat dirinya berusia 20-an. Sayangnya, mobil tersebut sudah tak ada ditangannya. Mobil itu pernah ditawarkan dalam situs jual beli. Menurut pemiliknya yang menjual, kondisi interior tak terlalu bagus namun soal mesin, rem dan kemudinya telah diremajakan. Mobil ini adanya satu dari 16 unit yang masih ada di dunia.
JALOPNIK