Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Berita Tempo Plus

Hanya Satu Turis Asing di Puncak Acara Itu

Pandemi membuat kunjungan wisatawan ke kampung adat Marapu sepi. Bagaimana masyarakat adat bertahan?

1 Januari 2022 | 00.00 WIB

Seorang pengrajin menenun kain di kampung adat Prai Ijing, Desa Tebara, Waikabubak, Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur.  ANTARA/Anis Efizudin
material-symbols:fullscreenPerbesar
Seorang pengrajin menenun kain di kampung adat Prai Ijing, Desa Tebara, Waikabubak, Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur. ANTARA/Anis Efizudin

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ringkasan Berita

  • Pandemi membuat kunjungan wisata ke kampung adat Marapu lesu.

  • Untuk bertahan hidup, warga kampung adat mengandalkan hasil ladang.

  • Warga kampung adat Marapu juga menjual kain tenun.

ADA yang berbeda saat puncak penutupan upacara hari besar Wulla Poddu di kampung adat Tarung, Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur, pada November 2021. Hanya seorang wisatawan asing yang terlihat bersama kerumunan warga setempat yang ikut menyaksikan ritual paling sakral penganut kepercayaan Marapu itu.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Shinta Maharani

Lulus dari Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN Yogyakarta. Menjadi Koresponden Tempo untuk wilayah Yogyakarta sejak 2014. Meminati isu gender, keberagaman, kelompok minoritas, dan hak asasi manusia

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus