Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
PUISI Sapardi Djoko Damono adalah hamparan telaga tak bertepi dengan genangan air yang jika kita ciduk akan memadat di tangan kita—siapa saja kita—lalu menjelma menjadi apa saja. Itulah puisinya, tapi itu bukan seluruh puisinya. Cara untuk lebih memahaminya adalah melayarinya, menerjuninya.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo