Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu penyebab kecelakaan adalah pengemudi berkurangnya konsentrasi tanpa sadar yang dialami pengemudi pada saat mengemudikan mobil. Berkurangnya konsentrasi tanpa sadar saat berkendara juga disebut dengan highway hypnosis atau white line fever.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam situasi seperti ini, pikiran pengemudi fokus ke tempat lain padahal terlihat sedang mengemudi mobil. Teralihkannya pikiran membuat pengemudi tidak sadar dan kehilangan kendali pada kendaraan. Efeknya sama dengan microsleep, teralihkannya perhatian dari jalan dapat memicu kecelakaan fatal.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Profil jalan bebas hambatan atau tol hampir selalu lurus, monoton, dan pemandangannya tidak ada yang menarik sehingga tanpa sadar memicu highway hypnosis.
Seperti hilang kesadaran akibat dihipnotis, situasi bahaya ini bisa dialami siapa saja meskipun sudah cukup tidur atau istirahat lantaran tercipta akibat lingkungan berkendara yang membosankan.
Aftersales Business Division Head Auto2000, Nur Imansyah Tara, menjelaskan bahwa jalan tol yang lurus dan mulus akan membuat pengemudi cepat merasa bosan dan memikirkan hal lain di luar berkendara.
“Meskipun hanya beberapa saat, kondisi ini dapat memicu kecelakaan fatal,” kata Nur Imansyah, dalam keterangan resmi yang diterima Tempo, Selasa, 1 Februari 2022.
Berikut ini cara mengatasi highway hypnosis menurut Auto2000:
Jangan Terlalu Banyak Pikiran
Bahasa gaulnya overthinking, usahakan untuk tidak terlalu banyak memikirkan hal di luar mengemudi mobil, seperti pekerjaan yang belum selesai atau masalah di rumah. Tubuh yang bugar dan fit juga membuat pengemudi lebih fokus pada pekerjaan di balik kemudi dan tidak mudah mengalihkan perhatian akibat letih.
Ingat, berdasarkan perhitungan aritmetika, pikiran yang teralihkan selama 2 detik pada kecepatan 80 km per jam bisa membuat pengendara kehilangan kendali mobil sejauh lebih dari 44 meter. Sudah cukup untuk memicu kecelakaan fatal seperti menabrak pembatas jalan atau bagian belakang mobil lain.
Atur Posisi Duduk dan Senam Ringan
Atur posisi duduk senyaman mungkin namun tetap sesuai aturan safety driving supaya tidak mudah letih yang dapat menurunkan konsentrasi. Lakukan senam ringan sambil mengemudi mobil untuk mengurangi kelelahan dan tidak cepat bosan.
Gerakkan leher ke kiri dan kanan serta atas dan bawah, termasuk pula menggerakkan tangan dan badan supaya tidak kaku dan tetap rileks.
Dengarkan Musik
Mendengarkan musik yang sesuai selera dapat menjaga konsentrasi dan membuat tubuh lebih rileks saat mengemudi mobil. Sesekali ikut berdendang atau bergoyang mengikuti irama lagu juga tidak masalah asalkan pikiran tetap fokus ke jalan di depan. Namun begitu, atur volume musik jangan terlalu keras agar tetap dapat mendengarkan suara dari lingkungan sekitar mobil untuk mengantisipasi keadaan.
Lepaskan Pandangan Keluar Mobil
Dengan tetap menjaga kewaspadaan, lepaskanlah pandangan keluar mobil dan cari sesuatu yang menarik perhatian supaya tidak cepat bosan.
Sempatkan pula menengok kondisi di belakang mobil melalui spion tengah dan samping yang juga berguna untuk memantau kondisi jalan di belakang.
Istirahat di Rest Area
Jalan tol trans Jawa mempunyai fasilitas rest area yang lengkap dan nyaman, bahkan ada yang memiliki wahana hiburan untuk keluarga. Jangan paksakan mengemudi, segera istirahat di rest area kalau telah berkendara selama maksimal 3 jam untuk mengurangi badan letih dan rasa bosan.
Jaga Kondisi Mobil
Komponen mobil yang bekerja optimal akan membuat pengemudi merasa tenang dan tidak banyak pikiran ketika mengemudi mobil. Servis berkala setiap 6 bulan akan memastikan mobil selalu dalam kondisi prima dan memberikan rasa tenang sehingga perhatian pengemudi tidak teralihkan akibat khawatir atas kondisi mobil.
Baca juga: Mengapa Pengendara Mobil Mudah Microsleep? Ini Sebabnya
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.