Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Banjir Diperkirakan Masih Muncul di Sejumlah Titik

Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta, Teguh Hendarwan, memperkirakan banjir masih bakal terjadi di sekitar sungai yang belum dinormalisasi.

31 Agustus 2018 | 00.00 WIB

Banjir Diperkirakan Masih Muncul di Sejumlah Titik
Perbesar
Banjir Diperkirakan Masih Muncul di Sejumlah Titik

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

JAKARTA – Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta, Teguh Hendarwan, memperkirakan banjir masih bakal terjadi di sekitar sungai yang belum dinormalisasi. Lokasinya menyebar di Kali Pesanggrahan, Sungai Ciliwung, dan Kali Sunter. "Beberapa bagian belum bisa digarap karena masih ada permukiman," kata dia, kemarin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Penanggulangan banjir di Ibu Kota antara lain dilakukan dengan pelebaran badan sungai serta pemasangan turap di kedua sisinya. Pekerjaan konstruksinya digarap Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane. Adapun pembebasan lahan di kanan dan kiri sungai menjadi tugas Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Teguh menerangkan, sebagian lahan di sepanjang Sungai Ciliwung belum selesai dibebaskan. Misalnya lahan di Gang Arus, Kampung Melayu, dan Berland, Matraman, Jakarta Timur. Kedua lokasi itu merupakan bagian dari 19 kilometer ruas Sungai Ciliwung yang akan dinormalisasi.

Menurut Teguh, pembebasan lahan membutuhkan waktu lama lantaran verifikasi yang berlapis. Badan Pertanahan Nasional harus mengecek legalitas dokumen kepemilikan lahan, sebelum Dinas Sumber Daya Air membayarkan uang pembebasannya. Proses itu, kata dia, kerap terhambat antara lain karena konflik di antara ahli waris pemilik lahan.

Tahun ini, Dinas Sumber Daya Air menganggarkan dana Rp 1,8 triliun untuk pembebasan lahan pelebaran tiga sungai. Dinas sudah membayarkan uang pengganti sebesar Rp 300 miliar. "Sisanya masih berproses," kata dia.

Meski normalisasi kali belum rampung, Teguh optimistis pengurangan anggaran penanganan banjir sebesar Rp 400 miliar dalam APBD 2018 Perubahan tak bakal memperburuk banjir pada musim hujan mendatang. Alasannya, dalam tiga tahun terakhir, titik banjir di Ibu Kota sudah berkurang dari 500 menjadi sekitar 50 titik. "Waktu genangan airnya juga tak lebih dari sehari," kata dia.

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta, Prasetio Edi Marsudi, mengkritik pengurangan anggaran yang diusulkan Dinas Sumber Daya Air. Sebab, banjir masih terjadi di Jakarta saat musim hujan. Contohnya, di Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan, yang dilalui Sungai Ciliwung. "Saya tahu karena turun ke lapangan," kata Prasetio. ZARA AMELIA | LINDA HAIRANI

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus