Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Cikarang - Warga Desa Labansari di Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi, mulai membersihkan lumpur sisa banjir akibat luapan air Sungai Cibeet, Kamis. Warga membersihkan desanya dengan bergotong royong.
"Di desa kami total ada 12 RT, dua RT masih tergenang air, 10 RT ini yang sedang dibersihkan warga karena sudah surut," kata Muhardi Saputra (42), tokoh masyarakat setempat, Kamis 25 Februari 2021.
Banjir meninggalkan sampah, ranting pohon, bambu, serta lumpur di lingkungan permukiman warga Desa Labansari, Cikarang Timur. "Ketebalan lumpur hingga 10 sentimeter, lumpur ini yang mendominasi sisa-sisa banjir," kata Muhardi.
Dengan peralatan seadanya, warga membersihkan saluran air, tempat ibadah, dan lingkungan permukiman dari sampah dan lumpur sisa banjir.
"Mudah-mudahan bersih-bersih kampung ini bisa segera selesai agar warga bisa kembali beraktivitas seperti semula," katanya.
Banjir akibat luapan Sungai Cibeet ini menyebabkan kerusakan tanggul, saluran air, jembatan, dan jalan desa. Sedikitnya 20 rumah warga juga mengalami kerusakan akibat banjir.
"Banjir juga menyebabkan aset desa seperti komputer, kursi dan meja, laptop, lemari, TV, hingga mesin pompa air rusak," kata Muhardi.
Baca juga: Bakal Ajukan Interpelasi Banjir, PSI Tuding Anies Baswedan Hambat Kerja Dinas
Dia berharap pemerintah segera membenahi kawasan Sungai Cibeet supaya banjir tidak berulang. "Saat ini Sungai Cibeet menjadi penyebab banjir tahunan, semakin tahun semakin parah dan tahun ini tiga desa jadi korban, Labansari, Cipayung, dan Bojongsari. Saya ingin Bapak Presiden Jokowi mau turun langsung ke sini, melihat kondisi terkini sungai," katanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini