Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Bayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter

Salah satu gangguan pencernaan yang sering terjadi pada bayi usia 0-12 bulan adalah gumoh. Gumoh bukan muntah yang diawali mual dan penuh di perut.

15 November 2018 | 18.02 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Bayi Gumoh. youtube.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Gumoh atau keluar cairan dari mulut pada umumnya tidak berbahaya. Namun orang tua, patut waspada jika bayi gumoh secara berlebihan, misalnya di atas lima kali sehari, pertumbuhan berat badan si kecil tidak normal, dan mulai rewel saat minum.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bila itu yang terjadi, orang tua perlu segera berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan bayi sudah terkena gastroesophageal reflux disease atau tidak, seperti dilansir dari berbagai sumber, termasuk Boldsky.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kalau kita bicara gastroesophageal reflux, berarti dia hanya dari lambung ke kerongkongan, selesai," kata Badriul Hegar dari divisi gastroenterologi FKUI-RSCM, "Tapi, kalau bicara disease (penyakit), berarti ada kerusakan."

Penyakit yang dimaksud adalah asam lambung bayi sudah merusak mukosa kerongkongan sehingga menyebabkan lecet. Pada gilirannya, saat bayi minum, kerongkongannya terasa perih. Pengalaman ini membuat otak bayi merekam bahwa minum akan menyebabkan rasa perih.

"Lama-lama, dia takut dan menolak minum, masukannya kurang, berat badan kurang. Kalau sudah begitu, enggak boleh sekali-kali bilang enggak apa-apa. Segera cari dokter," ujarnya.

Meski usus berfungsi sebagai pelindung tubuh dari kuman patogen, ada bakteri dalam usus manusia yang justru membuat tubuh kuat, misalnya bifidobakteria. Bayi pada usia 4-20 hari di ususnya banyak mengandung bifidobakteria karena hanya mengonsumsi ASI. Karena itu, sistem pencernaan anak harus dijaga sejak dini.

Salah satu gangguan pencernaan yang sering terjadi pada bayi usia 0-12 bulan adalah gumoh. Gumoh bukan muntah yang diawali dengan rasa mual dan penuh di perut. Gumoh biasanya terjadi pada bayi secara spontan, saat asam lambung naik membawa isi lambung kembali ke kerongkongan.

Gumoh berkelanjutan juga bisa naik dan masuk ke saluran pernapasan hingga ke paru-paru. Ini bisa menyebabkan asma, pneumonia, atau radang paru, bahkan sindrom kematian bayi mendadak. Perlu diingat bahwa bayi tak bisa mengkomunikasikan apa yang dirasakannya.

Pengamatan orang tua sangat diperlukan. Jika intensitas gumoh bayi semakin tinggi, ditambah semakin sulit makan, "Jangan tunda lagi, bawa ke dokter anak untuk pemeriksaan lebih lanjut," kata Hegar.

Waspadai bila terjadi hal-hal berikut ini, segeralah ke dokter:
• Rewel, menolak makan dan melengkungkan badan
• Sering bersendawa
• Perut kembung
• Terdapat darah pada susu yang keluar ketika gumoh
• Sering batuk , membuat bayi tersedak
• Bayi menjadi biru
• Cairan yang keluar terlalu banyak (muntah)
• Terganggu kenaikan berat badan atau terjadi penurunan berat badan
• Mengalami kesulitan bernafas
• Bunyi berderak di dada

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus