Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Central Asia (BCA) telah menawarkan bunga kredit mobil spesial pada tahun ini. Penawaran khusus untuk industri otomotif itu mereka berikan dalam rangka merayakan ulang tahun yang ke-65.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam merayakannya, perusahaan finansial itu turut menyelenggarakan acara BCA Expoversary 2022 di ICE BSD City, Tangerang Selatan, pada 10-13 Maret 2022. Pada acara itu, BCA menghadirkan bunga rendah untuk pembeli mobil, sepeda motor, bahkan rumah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Nantinya kredit kendaraan bermotor (KKB) BCA akan mendapatkan penawaran bunga spesial sebesar 2,65 persen flat per tahun untuk tenor satu tahun. Sedangkan untuk kredit motor, BCA menawarkan uang muka 6,5 persen dari harga on the road.
“Kita akan memberikan yang terbaik untuk nasabah. KKB kita di angka 2,65 persen flat untuk satu tahun. Bunga itu nantinya akan disesuaikan dengan kemampuan nasabah. Bahkan motor di bawah Rp 100 juta hanya DP 6,5 persen saja,” kata Presiden Dikretur BCA, Jahja Setiaatmadja pada acara virtual hari ini.
“Saya kira KKB ini adalah kesempatan baik juga, karena konsumen masih bisa mendapatkan pajak (PPnBM) hingga akhir tahun 2022. Namun hanya beberapa mobil tertentu saja, tidak semua,” tambah dia.
Sementara itu, Wakil Presiden Direktur BCA Suwignyo Budiman juga mengatakan hal senada. Bahkan menurutnya, ini merupakan bunga terendah yang pernah diberikan perusahaan untuk nasabah.
"Ada banyak penawaran menarik dalam BCA Expoversary 2022. Bunga yang diberikan juga merupakan yang terendah yang pernah diberikan BCA," kata dia.
Lebih lanjut, Jahja Setiaatmadja menggambarkan kondisi keuangan di masa mendatang, di mana suku bunga akan meningkat. Meski begitu, perbankan di Indonesia cukup kuat sehingga bisa mengantisipasi hal tersebut.
“Dunia ini akan menghadapi kenaikan suku bunga. Tidak bisa disangkal, di Amerika, segera akan terjadi peningkatan suku bunga. Mungkin kita masih bisa menjaga, karena dari segi likuiditas dan pendanaan perbankan Indonesia ini cukup kuat,” tutup dia.
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.