Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengatakan, dirinya melakukan pekerjaan yang standar saat menjabat sebagi gubernur DKI Jakarta.
Ucapan Ahok ini merupakan respons pernyataan seorang politikus. Politikusi tersebut berujar bahwa Ahok memiliki standar yang tinggi dalam berpolitik.
"Yang saya lakukan soal integritas dan etos kerja, normal saja, enggak ada yang berlebih. Mengikuti standar umum menjadi pejabat publik," kata Ahok dalam sambutannya di Roosseno Award IX-2019 di Roosseno Plaza, Kemang, Jakarta Selatan, Senin, 22 Juli 2019.
Obrolan ihwal Ahok mempunyai standar tinggi sebagai politikus berawal dari tindakan kawannya yang lolos jadi anggota DPR 2019-2024.
Ahok bercerita, temannya itu hanya bermodalkan mengaku sebagai kerabat Ahok ketika kampanye. Dia tak menyebut identitas anggota DPR tersebut.
Kemudian lawan satu daerah pemilihan (dapil) politikus ini mengingatkan agar jangan berharap bisa menjadi seperti Ahok. Sebab, standar Ahok menjadi politikus terlalu tinggi.
Ahok pun membantahnya. Saat memimpin Ibu Kota, dia memaparkan, hanya bekerja sepatutnya sebagai gubernur. Dia bangun pukul 04.00 WIB untuk bersiap kerja dan mengusahakan tiba di Balai Kota sebelum jam 08.00 WIB.
Dia juga membuka laporan keuangan operasional pemerintahan DKI yang bisa diakses publik. "Karena bukan uang saya. Publik yang menggaji kami tentu ingin tahu uanganya dipakai buat apa, apalagi operasional miliaran," tutur Ahok.
Hari ini Ahok didampingi isterinya, Puput Nastiti Devi, menghadiri Roosseno Award IX-2019. Ahok menerima penghargaan itu karena dianggap memiliki etos kerja dan integritas tinggi. Hadir juga dalam acara ini mantan wakil gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini