Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Begini Anies Tegur Wali Kota Jakarta Pusat di Rapat Anggaran DKI

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menegur Wali Kota Jakarta Pusat Mangara Pardede dalam rapat pembahasan kebijakan umum anggaran sementara 2018.

4 November 2017 | 16.27 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno berkeliling sambil berkenalan pada hari pertama berkantor di Balai Kota Jakarta, Selasa, 17 Oktober 2017. TEMPO/Larissa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menegur Wali Kota Jakarta Pusat Mangara Pardede dalam rapat pembahasan kebijakan umum anggaran dan prioritas plafon anggaran sementara (KUA PPAS) 2018.

Saat itu, Mangara mempertanyakan soal gambaran mengenai konsep urban renewal yang merupakan ide Anies Baswedan dalam menata kampung. "Gambarannya ini bagaimana Pak?" ujar Mangara di gedung Blok G Balai Kota DKI, Jumat malam, 3 November 2017.

Anies mengatakan konsep tersebut akan dijelaskan lebih lanjut dalam pertemuan berikutnya, karena akan memakan waktu bila dibahas dalam rapat. Kemudian, Anies pun melanjutkan ucapannya.

Baca: Anies Turunkan Tim Tinjau Kampung Akuarium Besok Senin

"Ya Bapak cari solusinya lah Pak. Karena itu Bapak jadi wali kota. Kalau enggak, kita diskusi akademik di ruangan ini. Tidak. Kita minta Bapak laksanakan itu," kata Anies.

Peserta rapat yang terdiri atas pejabat satuan kerja perangkat daerah ikut tertawa mendengarnya. Anies kemudian meminta Mangara untuk memikirkan cara mewujudkan konsep urban renewal itu. Anies juga menganalogikannya dengan rakyat yang enggan memikirkan cara kerja karena merupakan tugas kepala daerah yang dipilihnya.

"Anies-Sandi, saya enggak peduli caranya gimana, ini yang kami minta. Urusannya gimana ya karena itu lah Anda kami pilih. Kan gitu Pak. Berarti saya sekarang bilang sama Bapak, ya karena itu Bapak jadi pejabat di ruangan ini," ujarnya.

Anies menekankan kembali pada Mangara. "Ya Pak, pasti siap. Harus arif, bijaksana, dan tempo sesingkat-singkatnya."

Anies, dalam rapat itu, menjelaskan soal peremajaan sebuah kota di kawasan kumuh. Konsep yang dimaksud Anies ialah seperti membangun kampung deret. Setiap warga yang dibuatkan rumah berlapis akan mendapatkan slot rumah yang minimal ukurannya sama seperti rumah sebelumnya.

Simak: Kata Anies Soak Janji Bangun Ulang Kampung Akuarium dan Kunir

Menurut dia, konsep urban renewal tidak merelokasi warga ke tempat yang jauh. Lokasinya tetap berada di tempat yang ditinggali, hanya bangunannya ditinggikan menjadi dua lantai. Sehingga, tanah yang tersisa bisa dimanfaatkan untuk area taman bermain. "Kalau diajak pindahnya ke Marunda, Rawa Bebek ya mohon maaf. Kita aja suruh tinggal di sana ampun-ampun pasti," ucap Anies.

Kendala yang biasanya akan dihadapi, kata Anies, adalah soal kepemilikan tanah. Namun, dia optimistis hal itu bukan perkara sulit karena pemerintah tentu terbiasa melakukan pembebasan tanah untuk jalan tol atau pembangunan lainnya. Ia juga menegaskan bahwa konsep tersebut bukan sesuatu yang baru karena sudah diterapkan di beberapa negara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Friski Riana

Friski Riana

Reporter Tempo.co

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus