Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Begini Kata Polisi Soal Video Viral Apartemen Miring karena Gempa

Polresta Depok membantah apartemen Atlanta Residence di Depok miring karena gempa Lebak, seperti terekam dalam video yang viral di media sosial.

24 Januari 2018 | 12.17 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi apartemen. ANTARA/Andika Wahyu

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Depok - Kepolisian Resor Kota Depok membantah apartemen Atlanta Residence di Depok miring karena gempa Lebak, seperti terekam dalam video yang viral di media sosial. Kepala Subbagian Hubungan Masyarakat Polresta Depok Ajun Komisaris Sutrisno menyatakan polisi telah mengecek langsung untuk memastikan apartemen itu tidak miring.

“Tim sudah mengecek dan tidak ada masalah. Apartemen tidak retak, apalagi miring," ujarnya kepada Tempo, Rabu, 24 Januari 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Sutrisno, pengecekan itu dilakukan menggunakan alat khusus. Hasilnya, tidak ada perubahan dalam konstruksi apartemen Atlanta. “Mungkin dia ngambil gambar atau video yang HP-nya lagi miring. Makanya dia bilang miring. Ini harus jelas, biar tidak merugikan orang lain," ucapnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Video soal apartemen Margonda miring pascagempa dengan magnitude 6,1 di Lebak, Banten, tersebar di media sosial. Video viral itu memperlihatkan apartemen di Margonda, Depok, tampak miring.

Baca: Keramik di Dinding Kantor Wali Kota Depok Berjatuhan karena Gempa

Dalam video itu, terdengar suara satu laki-laki dan seorang perempuan sedang memperbincangkan apa yang mereka lihat. Percakapan soal apartemen Margonda miring dimulai si laki-laki yang menyatakan, “Miring, lihat deh, miring.” Pernyataannya itu lantas ditanggapi perempuan yang sedang bersamanya.

"Ini apartemennya miring. Jadi semua yang di sekitar apartemen panik dan semuanya menghindar. Semuanya keluar dari gedung. Seusai gempa, apartemennya miring,” tutur perempuan itu.

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengumumkan gempa tektonik di Samudra Hindia selatan Jawa pada pukul 13.34.53 WIB. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi berkekuatan M=6,1 itu terjadi dengan koordinat episentrum 7,23 LS dan 105,9 BT atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 43 kilometer arah selatan Muarabinuangeun, Kabupaten Cilangkahan, Provinsi Banten, di kedalaman 61 km.

Peta tingkat guncangan (shakemap) BMKG menunjukkan dampak gempa bumi berupa guncangan terasa di Jakarta, Depok, Tangerang Selatan, dan Bogor dengan skala II SIG-BMKG (IV-V MMI). Gempa mengakibatkan sedikitnya 116 rumah di Kabupaten Lebak, Banten, rusak. Pencatatan masih terus dilakukan, termasuk mencari korban jiwa.

 

Irsyan Hasyim

Irsyan Hasyim

Menulis isu olahraga, lingkungan, perkotaan, dan hukum. Kini pengurus di Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta, organisasi jurnalis Indonesia yang fokus memperjuangkan kebebasan pers.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus