Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Ada lebih dari 2.500 billboard dan baliho Airlangga Hartarto di seluruh Indonesia.
Iklan Puan Maharani terpampang di hampir 2.000 titik.
Sejumlah menteri juga berkampanye dengan berbagai cara.
MENIKMATI lantunan salawat, Airlangga Hartarto sesekali menggoyangkan tubuhnya pada Sabtu, 14 Agustus lalu. Beberapa kali jemari Ketua Umum Partai Golkar itu mengetuk pahanya saat pemimpin Majelis Ahbabul Mustofa, Habib Syech bin Abdul, menyanyikan pujian. Di panggung yang dibentangkan di rumah Syech bin Abdul di Surakarta, Jawa Tengah, terpampang foto Airlangga dengan sahibulbait.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Didampingi, antara lain Wakil Ketua Umum Golkar Agus Gumiwang Kartasasmita dan Bendahara Umum Dito Ganindito, Airlangga terlihat beberapa kali melempar kepalannya. Termasuk ketika Syech bin Abdul menyinggung soal Nahdlatul Ulama dan Menteri Koordinator Perekonomian itu. “Pak Airlangga digandrungi NU,” senandung Habib Syech seperti disiarkan akun YouTube Majelis Ahlul Hidayah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tiga pengurus Partai Golkar bercerita, Majelis Ahlul Hidayah atau Majelis AH—identik dengan inisial Airlangga Hartarto—digerakkan oleh Nusron Wahid, mantan Ketua Umum Gerakan Pemuda Anshor. Tujuannya, membuat kalangan nahdliyin lebih mengenal Airlangga. Dalam keterangan pers, Nusron menyebutkan salah satu tujuan pembentukan Majelis AH untuk menerapkan gagasan Airlangga tentang visi keumatan. “Mendekatkan Airlangga dengan para kiai dan ulama,” ujarnya.
Baca: Manuver Partai Curi Start Menghadapi Pemilu 2024
Kepada Tempo, Sabtu, 21 Agustus lalu, Airlangga mengklaim hadir dalam acara itu lantaran mempunyai kisah panjang dengan Nahdlatul Ulama. “Sejarah panjang,” ucapnya. Wakil Ketua Umum Partai Golkar bidang Pemenangan Pemilu, Ahmad Doli Kurnia, menuturkan, partainya mendekati semua kalangan untuk meningkatkan elektabilitas partai dan Airlangga. Salah satunya NU, yang merupakan organisasi Islam terbesar di Indonesia.
Menurut Doli, partainya sudah mempersiapkan berbagai macam strategi untuk memperkenalkan Airlangga sebagai calon presiden 2024. Strategi itu disusun seusai Rapat Pimpinan Nasional Golkar pada Maret lalu. Golkar juga berharap mendapatkan efek elektoral jika Airlangga maju dalam pemilihan presiden. Pengurus partai beringin pun berharap elektabilitas Airlangga bisa melesat. Survei Charta Politika Indonesia pada Juli lalu menunjukkan tingkat keterpilihan bos Golkar itu hanya 0,7 persen.
Baliho Puan Maharani di perempatan Jalan Raya Laksamana Martadinata, Kota Malang,9 Agustus 2021. TEMPO/Abdi Purmono
Doli menuturkan, pada 3 Juli lalu, Dewan Pengurus Pusat Golkar mengeluarkan instruksi kepada pengurus di daerah untuk memasang billboard dan baliho dengan gambar Airlangga seorang. Dipampang hingga Desember mendatang, iklan itu bertulisan “Kerja untuk Indonesia, Airlangga Hartarto 2024”. “Sebelumnya di papan iklan masih ada muka pengurus Golkar atau anggota Dewan Perwakilan Rakyat. Sekarang kami tertibkan desainnya,” kata Doli.
Biaya pemasangan iklan itu berasal dari kocek pribadi pengurus partai. Doli, misalnya, memasang dua billboard di daerah pemilihannya di Sumatera Utara. Ketua Golkar Daerah Istimewa Yogyakarta Gandung Pardiman mengatakan ada 50 baliho di wilayahnya. “Total biayanya Rp 500 juta,” ujarnya.
Seorang politikus Golkar mengatakan, setelah ada instruksi itu, total billboard dan baliho dengan wajah Airlangga hampir mencapai 2.500 titik di seluruh Indonesia. Anggota DPR dari Golkar, Ridwan Bae, tak hanya memasang billboard, tapi juga mempromosikan Airlangga sebagai calon presiden setiap membagikan bantuan penanganan Covid-19 di daerah pemilihannya di Sulawesi Tenggara.
Airlangga juga getol “mencuri panggung” dalam penanganan Covid-19. Tiga pejabat pemerintah menyebutkan Airlangga ikut mengumumkan kedatangan 3 juta vaksin Moderna pada 10 Juli lalu. Semula, yang akan mengumumkan adalah Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Airlangga mengaku melansir kabar itu selaku Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional.
Empat politikus Golkar bercerita, gencarnya Golkar mempromosikan Airlangga tak lepas dari peran Presiden Joko Widodo. Keempatnya mengatakan Airlangga diperintahkan Jokowi, yang mereka panggil Pak Lurah, untuk berkampanye menjelang Pemilihan Umum 2024. Bahkan Jokowi disebut-sebut merekomendasikan fotografer dan menyarankan Airlangga memakai baju putih yang dianggap lebih netral ketimbang kuning, warna khas Golkar.
Airlangga irit berkomentar ihwal persiapan Pemilu 2024. Ia pun menolak berbicara soal instruksi kampanye dari Jokowi. “Masih tahun 2021,” katanya.
Baca: Manuver Istana untuk 3 Periode Jokowi
•••
DI tengah pandemi Covid-19, iklan layanan masyarakat di pinggir jalan yang mengampanyekan protokol kesehatan kalah jumlah dibandingkan dengan pariwara para calon presiden. Di Kota Yogyakarta, misalnya, wajah Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Puan Maharani mendominasi billboard di sepanjang Jalan Ringroad hingga Kaliurang. Begitu pula di Jalan Magelang, terpasang delapan iklan bertulisan “Kepak Sayap Kebhinekaan”, dengan jarak satu sama lain 500 meter hingga 1 kilometer.
Di jalan itu, juga Jalan Kaliurang, wajah Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar terpampang dengan latar berkelir hijau. Sedangkan foto Airlangga muncul di Jalan Suroto, di depan markas Golkar. Di jalan pantai utara Semarang-Demak, baliho Puan dan Muhaimin berjajar dengan papan iklan Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya Prabowo Subianto. Berkemeja putih dan berpeci hitam, Menteri Pertahanan berpose dengan mengepalkan tangan. Di atasnya tertulis “76 Tahun Indonesia Merdeka Adil Makmur untuk Seluruh Rakyat Indonesia”.
Ketua Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Utut Adianto mengatakan, hingga Sabtu, 21 Agustus lalu, ada 1.911 billboard bergambar Puan tersebar di seluruh Indonesia. “Masih akan bertambah sekitar 120 lagi,” ucapnya. Tak hanya memasang billboard, Utut mengatakan partainya juga mengerahkan baliho dan spanduk. “Baliho jumlahnya lima kali billboard dan spanduk tujuh kali.”
Menurut Utut, pemasangan billboard itu merupakan hasil rapat di lantai tujuh Gedung Nusantara 1, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, markas pengurus Fraksi PDIP. Ide itu pun sudah disetujui oleh Puan dalam rapat fraksi pada 18 Juni lalu. Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan Bambang Wuryanto membantah anggapan bahwa billboard itu merupakan bentuk kampanye, melainkan untuk menata barisan pendukung PDIP. “Kami bangga dengan Mbak Puan, perempuan pertama yang menjadi Ketua DPR,” kata Bambang.
Adapun Utut tak membantah penilaian bahwa pemasangan billboard secara serentak sejak 15 Juli hingga 15 September itu punya dampak elektoral. Dalam sejumlah survei, elektabilitas Puan tercatat masih rendah. Ia jauh tertinggal dibanding kader PDIP yang menjadi Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Hasil analisis Drone Emprit, pemantau media sosial, ada tren kenaikan pembicaraan Puan di media sosial setelah pemasangan iklan di pinggir jalan. Pada 7 Agustus lalu, nama Puan disebut hampir 5.000 kali. Pendiri Drone Emprit, Ismail Fahmi, menuturkan, meskipun perbincangan itu sentimennya negatif, hal tersebut menaikkan popularitas Puan, bahkan mengejar popularitas Ganjar.
Strategi yang sama ditempuh oleh Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. Pada Jumat, 23 Juli lalu, saat ulang tahun PKB, Muhaimin berkali-kali menyampaikan ketidakpuasannya terhadap hasil survei. Sejumlah sigi menyebutkan elektabilitas PKB berada di nomor urut tiga, di bawah PDIP dan Gerindra.
Muhaimin meminta para pengurus partai di tingkat pusat dan daerah yang mengikuti pertemuan tertutup itu bekerja lebih keras agar peringkat PKB naik. “Kami diminta mengejar dua besar untuk Pemilu 2024,” ujar Ketua PKB Daerah Istimewa Yogyakarta Agus Sulistyono menceritakan ulang pertemuan tertutup tersebut, Kamis, 19 Agustus lalu. Perintah itu lalu diterjemahkan oleh sejumlah kader untuk memasang billboard dan baliho dengan gambar Muhaimin. Agus dan PKB Yogyakarta memasang tujuh baliho.
Dua politikus PKB bercerita, instruksi itu merupakan perintah kedua yang diberikan oleh pengurus pusat ataupun Muhaimin. Perintah pertama, menurut dua politikus itu, iklan berisi ucapan ulang tahun PKB pada pertengahan Juli lalu. Adapun instruksi kedua spesifik soal Pemilu 2024. Di sejumlah billboard kini tertulis “Padamu Negeri Kami Berbakti, Gus Muhaimin 2024”.
Narasumber yang sama menyebutkan, perintah itu muncul karena ada lampu hijau dari Presiden Joko Widodo agar Muhaimin lebih memperkenalkan dirinya ke publik. Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid mengakui Muhaimin beberapa kali diajak berbicara oleh Presiden. Namun ia tak tahu soal instruksi kampanye dari Istana. “Yang dibahas belum soal capres, tapi menangani pandemi,” tutur Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat itu, Kamis, 20 Agustus lalu.
Jazilul membantah jika pengurus pusat disebut memberi instruksi untuk pemasangan iklan. Menurut dia, Muhaimin hanya memberikan instruksi agar semua kadernya membantu penanganan pandemi Covid-19 ataupun memperhatikan para kiai. Dalam sejumlah bantuan yang digelontorkan PKB pun terdapat gambar wajah Muhaimin.
Presiden Joko Widodo bersama Menteri BUMN Erick Thohir meresmikan Rumah Sakit (RS) Modular Pertamina di Tanjung Duren, Jakarta, 6 Agustus 2021. BPMI Setpres/Muchlis Jr
Adapun kepada para kiai dan ulama, kata Jazilul, para pengurus di daerah diminta merawat dan meminta doa agar PKB terus berkembang. Ketika pengurus partai bertemu dengan ulama, mereka pun meminta restu agar Muhaimin bisa maju sebagai calon presiden. “Baru tingkat saran dan doa,” ucap Jazilul.
Baca Opini Tempo: Kampanye Murahan Presiden Tiga Periode
•••
BUKAN hanya politikus, sejumlah menteri pun ditengarai berancang-ancang menaikkan popularitas dan elektabilitas untuk Pemilihan Umum 2024. Enam politikus pendukung pemerintah menyebutkan dua pejabat yang aktif menaikkan popularitas adalah Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir serta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno. Menurut enam politikus tersebut, Erick dan Sandiaga juga telah mendapat restu dari Presiden Joko Widodo untuk unjuk diri.
Erick, misalnya, sangat aktif bermain di media sosial. Ada akun TikTok yang memuat sisi lain ketika ia bekerja. Erick juga kerap membagikan kegiatannya melalui Instagram. Bos Mahaka Group itu juga dikabarkan kerap menjalin komunikasi dengan petinggi partai politik. Salah satunya Partai Kebangkitan Bangsa. Pada Maret lalu, Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid membenarkan adanya komunikasi Erick dengan partainya.
Juru bicara Kementerian BUMN Arya Sinulingga mengatakan masyarakat melihat kinerja Erick dalam mengelola perusahaan pelat merah dan ikut dalam penanganan Covid-19. “Pemilu masih jauh,” ujarnya, Kamis, 19 Agustus lalu. Adapun Erick dalam wawancara khusus dengan Tempo pada Selasa, 6 Juli lalu, mengatakan sah-sah saja jika ada kalangan yang menyebut dia sebagai calon presiden 2024. “Itu kebebasan beropini,” katanya.
Lembaga survei Charta Politika Indonesia mencatat elektabilitas Erick masih terbilang rendah. Dalam sigi yang digelar pada Juli lalu, tingkat keterpilihan Erick hanya 1 persen. Survei yang sama menunjukkan elektabilitas sahabat Erick, Sandiaga Uno, sebesar 4,6 persen.
Dua orang dekat Sandi bercerita, mantan calon wakil presiden itu diperintahkan oleh Presiden untuk merawat massa pendukungnya. Caranya dengan rajin berkunjung ke daerah yang dimenangi oleh Prabowo-Sandiaga pada Pemilu 2019.
Juru bicara Sandiaga Uno, Kawendra Lukistian, menampik kabar tersebut. Menurut dia, Presiden menugasi Sandi untuk membangkitkan pariwisata dan ekonomi kreatif yang babak-belur akibat wabah Covid-19. Ihwal merawat massa, Kawendra mengatakan kebiasaan Sandi memang berkeliling daerah dan bertemu dengan masyarakat. “Sejak dulu di Hipmi (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia) ataupun Wakil Gubernur Jakarta,” tuturnya.
Fadjroel Rachman, juru bicara Presiden Jokowi, mengatakan lebih baik pertanyaan ihwal lampu hijau dari Presiden ditanyakan kepada setiap kandidat calon presiden. Menurut dia, Presiden akan mendukung siapa pun yang melaksanakan hak-hak konstitusional mereka. “Hak dipilih dan hak memilih,” katanya.
ERWAN HERMAWAN, M.A. MURTADHO (BOGOR), SHINTA MAHARANI (YOGYAKARTA), JAMAL ABDUL NASHR (SEMARANG), DIDIT (MAKASSAR)
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo