Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Benda Cagar Budaya Penggilingan Ditemukan di 3 Lokasi di Jakarta Timur

Benda cagar budaya batu penggilingan di Jalan TB. Simatupang dievakuasi ke Balai Budaya Condet. Salah satunya ditempatkan di Museum Sejarah Jakarta.

30 Oktober 2021 | 14.06 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Petugas mengukur suhu tubuh pengunjung sebelum memasuki Museum Sejarah Jakarta, di Kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, Sabtu, 13 Juni 2020. Sejumlah museum kembali dibuka untuk umum dalam masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi fase pertama di Jakarta hingga 14 Juni mendatang dengan menerapkan protokol kesehatan bagi pengunjung. ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah DKI Jakarta bersama Pusat Konservasi Cagar Budaya menemukan objek diduga cagar budaya (ODCB) berupa batu penggilingan abad ke18 di tiga lokasi Jakarta Timur. Tiga lokasi itu berada di trotoar Jalan TB. Simatupang, Gedong, Pasar Rebo; Kelurahan Gedong, Kecamatan Pasar Rebo; dan Kelurahan Penggilingan, Kecamatan Cakung.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kepala Dinas Kebudayaan DKI Jakarta Iwan Henry Wardhana mengatakan, batu penggilingan itu diperkirakan berusia ratusan tahun. "Ini upaya pelindungan dan penyelamatan agar objek lebih terlindungi," kata dia dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 30 Oktober 2021. Selama ini batu penggilingan itu berada di trotoar jalan yang rentan rusak, baik karena cuaca atau tindakan vandalisme.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ada lima batu penggilingan di wilayah Kelurahan Penggilingan. ODCB ini kemudian dibersihkan dan diperbaiki. Batu penggilingan di Jalan TB. Simatupang dievakuasi ke Balai Budaya Condet. Salah satu batu penggilingan ditempatkan di Museum Sejarah Jakarta.

"Kami sangat berterima kasih atas bantuan dan kerja sama pihak-pihak terkait, sehingga proses evakuasi dapat berjalan lancar," ujar Iwan.

Batu penggilingan adalah alat pengolah tebu yang dipakai pada abad ke17 hingga abad ke18. Warga setempat menyebut batu penggilingan sebagai batu kiser.

Nama Kampung Penggilingan diambil dari batu ini. Dulu Kampung Penggilingan bernama Kampung Cakung atau masyhur dengan sebutan Kampung Gula.

Produksi gula melonjak pada 1710. Tapi produksi tebu di Batavia mulai merosot 30 tahun kemudian, persisnya pada 1740. Di tahun itu juga, penduduk Cina keluar dari Batavia dan mendirikan benteng berpagar tinggi yang disebut Cina Benteng. Penduduk Cina membuat lagi pabrik penggilingan tebu untuk diolah menjadi gula pasir di wilayah Cakung.

Lani Diana

Lani Diana

Menjadi wartawan Tempo sejak 2017 dan meliput isu perkotaan hingga kriminalitas. Alumni Universitas Multimedia Nusantara (UMN) bidang jurnalistik. Mengikuti program Executive Leadership Program yang diselenggarakan Asian American Journalists Association (AAJA) Asia pada 2023.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus