Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Situs www.jariungu.com sempat lumpuh kebanjiran pengunjung menjelang pemilihan legislatif, April lalu. Mereka datang ke situs itu untuk membaca informasi tentang para calon anggota legislatif yang akan bertarung. "Banyaknya pengunjung itu menandakan banyak yang masih bingung (akan memilih siapa)," kata Teuku Radja Sjahnan, 46 tahun, pendiri situs ini.
Radja, mantan auditor Badan Pemeriksa Keuangan, membiayai sekaligus menjadi programmer dalam mengelola situsnya itu. Dia tak memperoleh keuntungan finansial dari aktivitasnya ini karena menganggapnya sebagai bagian dari tanggung jawab sosial kepada masyarakat. "Agar masyarakat tak salah pilih," ujarnya saat kami temui pada pertengahan bulan lalu di kantornya di Jakarta Selatan.
Kenapa Anda membuat Jariungu?
Awalnya untuk memenuhi kepentingan saya pribadi, karena pada pemilihan 2009 itu saya kebingungan. Saya dari daerah pemilihan Bekasi dan ingin tahu siapa yang akan mewakili di parlemen. Lantas saya bikin program yang memuat profil calon anggota legislatif dan menautkan beberapa berita yang terkait dengan mereka. Ternyata program ini bisa dibuat secara nasional, dari Sabang hingga Merauke.
Anda memiliki latar belakang pendidikan dan pekerjaan sebagai akuntan. Bagaimana bisa membuat program komputer itu?
Sejak 2003, saya memiliki website yang berisi layanan informasi pendidikan dan kursus. Pada suatu waktu, programmer-nya mengundurkan diri, sementara banyak bug (kesalahan program) dalam situs itu. Terpaksalah saya mengatasinya dengan belajar dari buku dan riset di Google. Sejak itu, saya tertarik pada sistem program dan sampai sekarang terus belajar.
Bagaimana dengan pembiayaannya?
Lewat subsidi silang dengan perusahaan konsultan keuangan yang saya dirikan sejak keluar dari BPK pada 2007. Selain itu, dua-tiga tahun terakhir ini, saya menjual data beragam peraturan dan hasil audit BPK yang sudah dipublikasikan. Pendapatan ini dipakai untuk membiayai Jariungu. (Radja menyebut jumlah biaya yang telah dikeluarkan kepada Tempo, tapi minta tak dikutip.)
Tidak berusaha mendatangkan iklan?
Hmmm…, bila ingin mendatangkan iklan, saya mesti mengubah model Jariungu. Sekarang ini sistem di Jariungu tidak terbuka dan mensyaratkan adanya registrasi. Sistem registrasi ini penting untuk mengenal siapa anggotanya karena akan terhubung ke database anggota legislatif dari daerah pemilihan tertentu. Memang, dengan tidak adanya iklan, kami tak mendapatkan keuntungan. Buat kami, ini semacam social entrepreneurship.
Bagaimana bila investor tertarik masuk?
Pernah ada tawaran, tapi kami tak melanjutinya. Kami ingin tetap seperti sekarang, independen. Bila ada pihak lain yang ikut, artinya kami harus menyesuaikan visi dan misi dengan mereka, dan itu tak gampang.
Apa manfaat yang diperoleh dengan adanya Jariungu ini?
Secara material memang tak ada pemasukan, tapi secara keseluruhan saya tak rugi. Banyak manfaat immaterial yang saya peroleh, seperti bisa menerapkan ilmu yang lebih komprehensif, bisa menganalisis peraturan, programming, atau bisa memantau profil anggota legislatif. Saya pun lebih dikenal masyarakat lewat Jariungu. Ada kepuasan pribadi, yakni memberikan manfaat buat orang lain.
Apakah respons publik selalu positif?
Tidak juga. Beberapa calon anggota legislatif memprotes dan mencaci-maki. Mereka berkeberatan dengan tautan berita atau tautan rekomendasi dari beberapa lembaga. Setelah pemilihan selesai pun, ada calon anggota legislatif yang memprotes menyalahkan kami sebagai penyebab kekalahannya. Ada yang mau datang ke kantor dan meminta alamat. Sampai sekarang, kami tak memberikan alamat secara terbuka, untuk menjaga keamanan.
Dukungan dari keluarga?
Anak saya suka memprotes karena ayahnya bekerja melulu. Istri saya mengerti meskipun sering mengingatkan agar saya jangan terlalu menghabiskan waktu dan uang, ha-ha-ha….
Anda memiliki keinginan mendapat jabatan publik dari kegiatan ini?
Tidak. Saya pernah dua kali mencalonkan diri sebagai pemimpin BPK pada 2007, tapi gagal. Ketika itu, saya mendapat dukungan penuh dari Dewan Pimpinan Daerah, tapi kandas di Dewan Perwakilan Rakyat.
Bagaimana bila ada partai yang tertarik pada Jariungu?
Kami tak akan berafiliasi ke partai apa pun, dan sikap kami selalu sama, kami akan selalu netral.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo