Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Berlapis Terapkan Aplikasi PeduliLindungi

Pengelola mengklaim Taman Margasatwa Ragunan siap menyambut pengunjung hari ini. Ragunan menyiapkan penggunaan aplikasi PeduliLindungi secara berlapis. Selain Ragunan, Pemerintah Kota Jakarta Selatan menyiapkan 14 taman dan ruang terbuka hijau lainnya untuk dibuka kembali hari ini.

23 Oktober 2021 | 00.00 WIB

Petugas melakukan persiapan menjelang kembali dibukanya Taman Margasatwa Ragunan di Jakarta, 22 Oktober 2021. Tempo/Hilman Fathurrahman W
Perbesar
Petugas melakukan persiapan menjelang kembali dibukanya Taman Margasatwa Ragunan di Jakarta, 22 Oktober 2021. Tempo/Hilman Fathurrahman W

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Ringkasan Berita

  • Pengelola mengklaim Taman Margasatwa Ragunan siap menyambut pengunjung hari ini.

  • Ragunan menyiapkan penggunaan aplikasi PeduliLindungi secara berlapis.

  • Selain Ragunan, Pemerintah Kota Jakarta Selatan menyiapkan 14 taman dan ruang terbuka hijau lainnya untuk dibuka kembali hari ini.

JAKARTA — Taman Margasatwa Ragunan bersiap menyambut pengunjung hari ini. Sesuai dengan Surat Keputusan Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta Nomor 263 Tahun 2021, sebanyak 59 taman dan ruang terbuka hijau di DKI Jakarta diizinkan untuk buka kembali hari ini. Ragunan salah satu di antaranya.
Kepala Humas Taman Margasatwa Ragunan, Wahyudi Bambang, mengatakan kesiapan pembukaan kebun binatang kali ini tak jauh berbeda dibanding sebelumnya pada masa pandemi Covid-19. Hanya, hal yang membedakan adalah penerapan aplikasi PeduliLindungi sebagai sarana penyaringan pengunjung. "Kami sudah siapkan barcode PeduliLindungi di sejumlah lokasi di Ragunan," kata Wahyudi ketika dihubungi, kemarin.
 
Menurut dia, Ragunan menyiapkan penggunaan kode aplikasi PeduliLindungi secara berlapis. Sebagai contoh, ketika pengunjung hendak masuk ke Ragunan wajib memindai kode di aplikasi PeduliLindungi. Sesampainya di dalam kebun binatang, pengunjung juga masih harus memindai kode PeduliLindungi jika hendak masuk ke sebuah wahana hingga tempat makan. "Jadi, semua kegiatan pengunjung terpantau lewat gawainya," kata Wahyudi.
 
Selain kode PeduliLindungi, pengelola Ragunan telah memasang fasilitas cuci tangan dan hand sanitizer di sejumlah titik. Tujuannya agar pengunjung mudah dan sering membersihkan tangan.
 

Petugas memasang stiker kode aplikasi PeduliLindungi di Taman Marga Satwa, Jakarta, 22 Oktober 2021. Tempo/Hilman Fathurrahman W

Pengelola Ragunan juga menyiapkan tim satuan tugas Covid-19 yang akan berpatroli memantau penerapan protokol kesehatan pengunjung. Jika tim menemukan kerumunan pengunjung, mereka akan memberikan imbauan untuk kembali menjaga jarak.
 
Adapun soal jumlah pengunjung, Ragunan hanya akan membuka kuota maksimal 25 persen atau sekitar 15 ribu orang dalam satu hari. Untuk memantau jumlah kuota pengunjung, pengelola Ragunan menerapkan pendaftaran daring bagi pengunjung yang hendak datang ke Ragunan.
 
Caranya, pengunjung bisa mendaftarkan diri satu hari sebelumnya. Meski bekerja secara daring, pembayaran tiket masuk masih dilakukan secara manual setibanya di Ragunan. "Tidak ada transaksi apa pun dalam pendaftaran daring itu. Diharapkan masyarakat mudah mengaksesnya," kata Wahyudi.
 
Ia memprediksi kandang gajah dan jerapah masih akan menjadi primadona pengunjung hari ini. Sebab, sesuai dengan fakta, wisatawan lokal cenderung lebih tertarik mendatangi kandang hewan yang bertubuh besar. Sebaliknya, wisatawan luar negeri biasanya lebih mendatangi hewan endemik di Indonesia.
 
Selain itu, aturan pembatasan jumlah kendaraan roda empat melalui skema pelat nomor ganjil-genap menuju ke Ragunan disebut bakal mempengaruhi jumlah pengunjung. Meski begitu, Wahyudi mengatakan, pengelola Ragunan tidak keberatan dengan aturan ganjil-genap di lokasi wisata.
 
Menurut Wahyudi, sistem ganjil-genap sekadar menekan kepadatan lalu lintas di suatu lokasi. "Lagi pula (aturan ganjil-genap) diberlakukan siang. Jadi, kalau pengunjung datang lebih pagi tidak akan kena aturan ganjil-genap," kata dia.
 

Petugas melakukan persiapan menjelang kembali dibukanya Taman Margasatwa Ragunan di Jakarta, 22 Oktober 2021. Tempo/Hilman Fathurrahman W

Selain Taman Margasatwa Ragunan, Pemerintah Kota Jakarta Selatan membuka 14 taman dan ruang terbuka hijau lain hari ini. Kepala Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Selatan, Winarto, mengatakan seluruh taman tersebut sudah siap dibuka lagi dengan protokol kesehatan yang ketat. "Akses masuk dan keluar satu pintu, sehingga ada petugas yang mengarahkan," kata Winarto.
 
Winarto menambahkan, di setiap taman akan ada penambahan jumlah petugas untuk mengawasi protokol kesehatan dan melayani kebutuhan pengunjung. "Sebelum dibuka hanya dua (petugas). Sekarang minimal empat orang untuk menjaga prokes," kata dia.
 
Adapun epidemiolog dari Universitas Indonesia, Pandu Riono, menganggap keputusan DKI Jakarta membuka kembali ruang terbuka hijau sudah tepat. Sebab, faktanya kondisi pandemi di Jakarta sudah membaik. Ia berharap pembukaan ruang terbuka hijau dimanfaatkan untuk berolahraga dan rekreasi. "Masyarakat butuh pelepas penat. Asal semua sudah divaksin dan pakai masker, kondisinya masih aman," kata Pandu ketika dihubungi, kemarin.
 
Pandu pun berharap pemerintah DKI tak lelah memberikan edukasi kepada masyarakat untuk melindungi diri dari Covid-19. Meski tingkat penularan sudah menurun drastis, Pandu mengingatkan masyarakat bahwa Covid-19 masih belum hilang. "Jadi, harus tetap hati-hati. Pakai masker dan tidak berkerumun," kata Pandu.
INDRA WIJAYA | ANT

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Indra Wijaya

Indra Wijaya

Bekarier di Tempo sejak 2011. Alumni Universitas Sebelas Maret, Surakarta, ini menulis isu politik, pertahan dan keamanan, olahraga hingga gaya hidup.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus