Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Dalam sehari, sekitar 1.000 unit kereta rel listrik ( KRL ) milik PT Kereta Commuter Indonesia ( KCI ) melayani warga Jabodetabek, Cikarang dan Rangkasbitung untuk bermobilitas. Ribuan kereta itu pun beroperasi tak kurang dari 20 jam sehari.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dengan tingginya operasional itu, aspek perawatan menjadi hal yang diperhatikan oleh PT KCI. Vice President Sarana PT KCI, Budi Heryanto mengatakan ada tiga jenis perawatan yang dijalani setiap unit kereta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Ada daily check, monthly check dan overhaul," kata Budi di Dipo KRL Depok, Kamis, 21 November 2019.
Budi mengatakan daily check merupakan pengecekan harian terhadap unit kereta. Pengecekan bisa dilakukan pada siang dan malam hari oleh Petugas Urusan Kereta (PUK) atau dipo.
"Waktu perawatannya 60 menit," kata Budi. Dalam perawatan ini, teknisi memeriksa sejumlah komponen, seperti fungsi listrik, kelengkapan kereta dan alat keselamatan.
Mengenai perawatan bulanan, Budi mengatakan memakan waktu lebih banyak hingga 8 jam. Karena dalam perawatan yang dilakukan teknisi biasanya memeriksa komponen mesin seperti ketersediaan minyak pelumas, kompresor hingga komponen pantograf.
"Dilakukan bisa 1 bulanan, 3 bulanan, 6 bulanan dan 12 bulanan," ujarnya.
Sedangkan overhaul adalah perawatan yang lebih kompleks. Menurut Budi, unit kereta akan dipereteli hingga bagian terkecil untuk memastikan seluruh komponen dalam keadaan aman dan layak. "Pemeriksaan satu rangkaian bisa memakan waktu selama 1 bulan," ujarnya.
Karena itu pula, PT KCI tak tanggung mengeluarkan biaya perawatan kereta yang bisa mencapai Rp 200 miliar setahun.
"Itu digunakan untuk pembelian suku cadang, juga untuk pengerjaan pergantian suku cadang," kata Direktur Utama PT KCI Wiwit Widayanti.