Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
GUNAWAN Santosa sekarang bukanlah Gunawan sepuluh tahun silam, saat masih menjadi salah satu direktur di PT Asaba sekaligus menantu pemilik perusahaan itu, Boedyharto Angsono. Jika dulu tubuhnya kurus, mata sipit, dan hidung tak mancung, kini semua ciri-ciri itu lenyap. Sekarang tubuhnya kekar, gagah perkasa, dengan mata yang lumayan besar.
Sejak berstatus buron, Gunawan memang terus mengubah-ubah penampilan. ”Tujuannya, ya, untuk mengelabui petugas,” kata Ajun Komisaris Besar Tornagogo Sihombing, Kepala Satuan Keamanan Negara Kepolisian Daerah Metro Jaya. Salah satu tempat favorit Gunawan mengubah wajahnya adalah salon. ”Begitu kabur dari penjara, ia langsung masuk salon,” kata Tornagogo.
Pertama kali Gunawan mengubah wajah adalah saat ia kabur dari penjara Kuningan, Jawa Barat, pada 2003. Kala itu, tak hanya mencabut alis dan membuat alis baru di salon di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, ia juga mempermak kelopak mata dan hidung. Operasi perbaikan mata dan hidung ia lakukan di sebuah klinik di Menteng, Jakarta Pusat. Hasilnya cukup spektakuler. Matanya jadi lebar dan hidungnya, yang semula agak pesek menjadi lebih bangir.
Gunawan juga berupaya melenyapkan semua tanda-tanda di tubuhnya yang bisa membuatnya dikenal. Tahi lalat di pahanya, misalnya, ia buang lewat operasi kecil yang dilakukan dokter di kawasan Mangga Dua, Jakarta Pusat. Rambutnya kini selalu ia pangkas pendek dengan warna yang berganti-ganti: blonde, kuning, atau putih.
Bukan hanya urusan wajah, bentuk tubuhnya juga ia ubah seratus delapan puluh derajat. Sembari ngumpet, Gunawan alias Acin, kata Alamsyah Hanafiah, kuasa hukum Gunawan, ”Rajin fitness untuk membentuk badan.” Tubuhnya sekarang kekar dan tegap. Kekuatan fisiknya itu sudah ia buktikan saat berhadapan dengan sejumlah satpam Plaza Senayan, dua pekan lalu. Dua borgol yang dipasangkan ke tangannya ia patahkan.
Untuk urusan identitas, Gunawan juga memiliki nama ”cadangan”. Sejak kabur dari penjara Kuningan, polisi mencatat, sedikitnya, pria yang mempunyai hobi mengoleksi hewan buas itu memiliki lima nama: Indra Amapta, Kevin Martin, Dustin Bakrie, Ali Sanjaya, dan Calvin Satya. Nama palsu itu ia lengkapi dengan kartu tanda penduduk yang dikeluarkan dari wilayah yang berbeda-beda. Saat menjalani operasi kelopak mata di klinik di kawasan Menteng itu, misalnya, kepada petugas administrasi ia mengaku bernama Ali Sanjaya.
Alamsyah Hanafiah mengakui wajah kliennya memang kerap berubah-ubah. Saat bertemu Gunawan di Polda Metro Jaya pekan lalu, Alamsyah melihat wajah Gunawan berubah lagi. ”Tulang pipinya yang sebelumnya lebih menonjol, kini terlihat agak rata,” kata Alamsyah. ”Tapi, saya belum tahu dia operasi plastik di mana.” Sepotong gigi Gunawan bagian atas juga hilang. ”Menurut dia sih, giginya itu sudah rapuh,” kata Alamsyah.
Kendati wajah dipermak, ada yang tak berubah pada Gunawan: suara. Jumat dua pekan lalu itu, saat hendak ditangkap di Plaza Senayan, Gunawan berkeras menyatakan bahwa dia adalah orang kaya yang tengah shopping. ”Saya bukan Gunawan, saya Calvin Satya,” katanya. Tapi, semakin banyak ia berbicara, sejumlah polisi yang sebelumnya pernah menangkapnya justru semakin yakin, inilah Gunawan, buron mereka.
LRB/Dimas Adityo
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo