Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Kebiasaan membaca buku dapat ditanamkan sejak dini, bahkan sejak bayi. Meski belum bisa memahami sepenuhnya, bayi merekam suara, intonasi, dan kata-kata yang mereka dengarkan saat dibacakan buku.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Menurut Kenneth Wible, MD, dokter anak di Rumah Sakit dan Klinik Anak Mercy di Kansas City, Missouri, Amerika Serikat, bayi akan mendengarkan serta mengingat ritme, intonasi, dan nada suara Anda, sehingga merekam lebih banyak kosakata bahkan meningkatkan kemampuan matematika mereka kelak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dalam Journal of Developmental and Behavioral Pediatrics, jurnal tentang kesehatan dan tumbuh kembang anak, dikemukakan bahwa ada kaitan antara seberapa banyak kata yang didengarkan bayi setiap hari dan kemampuan berbahasa mereka di usia 3 tahun.
Saat ini kesadaran orang tua untuk mulai membacakan buku kepada bayi semakin tinggi. Hal ini ditandai dengan semakin banyak pilihan buku anak-anak dan buku khusus bayi. Lantas, seperti apa buku yang tepat untuk bayi?
Baca juga:
Sesibuk Apapun, Keluarga Tetap Nomor 1 buat Puti Guntur Soekarno
Produksi ASI untuk Anak Kedua Melimpah, Donita Bahagia
Sikap Anak Berubah Drastis, Waspadai Dia Korban Pelecehan Seksual
Ilustrasi bayi membaca buku. thetimes.co.uk
Berdasarkan hasil studi Lisa Scott, PhD, profesor psikologi di Universitas Florida, AS, yang dimuat dalam Child Development Journal atau jurnal pertumbuhan anak pada 2016, orang tua sebaiknya memilih buku dengan karakter yang mempunyai nama untuk meningkatkan kerja otak bayi.
Ketika bayi mendengarkan cerita dengan karakter bernama, mereka akan lebih fokus dan memperhatikan lebih lama. Terjadi respons yang lebih baik di otak mereka. “Penelitian ini mengungkapkan bahwa buku-buku dengan nama pada beragam karakter orang, binatang, atau objek di dalamnya akan memberikan pengalaman membaca buku yang lebih berkualitas pada bayi dan menghasilkan manfaat pembelajaran serta perkembangan otak bayi,” ujar Lisa.
Lebih lanjut Lisa menambahkan, nama karakter membuat orang tua lebih banyak bicara. "Lebih banyak menunjuk, atau membuat bayi dan orang tua memperhatikan hal sama pada waktu yang sama serta tersinkron satu sama lain," ujarnya.