Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Deodoran dirancang untuk menutupi bau yang disebabkan oleh keringat. Jadi, produk itu mengandung bahan-bahan yang membantu menyerap kelembapan, tapi tidak benar-benar mengurangi keringat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Produk ini digunakan banyak orang hampir setiap hari. Meskipun demikian, pemakaiannya belum tentu tepat. Banyak cara menggunakan produk ini, tapi jika memilih cara yang salah, itu bisa jadi tidak efektif.
Dermatologis bersertifikat yang berbasis di New York, Marisa Garshick, mengungkap kiat menggunakannya dengan empat langkah berikut ini.
1. Gunakan di pagi hari
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Garshick merekomendasikan menggunakan deodoran di pagi hari untuk mencegah bau di siang hari. Mungkin ini terdengar membingungkan karena umumnya disarankan untuk mengoleskan antiperspirant di malam hari setelah mandi ketika kulit kering, yaitu ketika saluran keringat dapat menyerap lebih banyak bahan aktif (biasanya aluminium). Jika produk yang digunakan adalah kombinasi antiperspirant/deodoran, gunakan ini pada malam hari setelah mandi. Tapi kalau hanya deodoran, dia menyarankan memakainya di pagi hari sebelum berangkat beraktivitas.
2. Batasi pengaplikasian
Memakai deodoran tidak perlu banyak karena bisa membuat tidak efektif. Jika deodoran berbentuk stik, pakai dua hingga tiga sapuan mencakup seluruh area ketiak. Begitu juga dengan roll-on, cukup dua atau tiga putaran. Untuk produk spray, semprotkan selama dua hingga tiga detik dari jarak beberapa inci. Adapun produk gel, cukup ambil sebesar manik-manik. “Jadi perlu diingat bahwa menerapkan lebih banyak tidak selalu membuatnya lebih efektif," kata Garshick.
3. Biarkan mengering
Biarkan deodoran di ketiak mengering sebelum mengenakan pakaian, terutama jika menggunakan formula roll-on, gel, atau semprotan, yang biasanya memiliki tekstur lebih basah dibandingkan dengan stik.
4. Ulangi penggunaan jika diperlukan
Jika mencium bau ketiak setelah beberapa jam, deodoran bisa digunakan kembali untuk mencegah bau yang lebih tajam.
Deodoran tidak selalu cocok untuk setiap orang. Jika masih mengeluarkan keringat dan basah, mungkin sudah waktunya untuk beralih ke antiperspirant, kata Garshick. Mengoleskan deodoran secara terus-menerus mungkin tidak cukup, karena deodoran tidak diformulasikan untuk menghentikan keringat.
Deodoran juga perlu diganti jika badan masih bau, mungkin itu karena formula, merek, atau rangkaian bahan tersebut tidak cocok. "Mungkin yang terbaik adalah beralih ke deodoran lain atau mencoba antiperspirant," katanya.
Jika deodoran bekerja dengan baik tapi meninggalkan noda pada bagian ketiak pakaian, berarti cara menggunakannya salah. Jangan berlebihan dan biarkan formulanya menyerap sebelum berpakaian.
Baca juga: Awas, 3 Cara Pakai Deodoran Ini Berdampak Buruk pada Kesehatan
LIVESTRONG
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.